Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/18 |
|
Selasa, 18 Februari 2025 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)
|
|
Salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari iman Kristen adalah memberikan persembahan untuk rumah Tuhan. Pertanyaan pentingnya adalah bagaimana kita mempersembahkan sesuatu untuk rumah Tuhan? Apakah kita digerakkan oleh motivasi yang benar? Apakah kita sudah memberi dengan cara yang benar sesuai kehendak Tuhan? Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita menyaksikan gambaran yang memukau. Ketika umat Israel mendengarkan firman Allah yang disampaikan oleh Musa supaya memberikan persembahan khusus untuk Kemah Suci, tempat kudus bagi Allah (4-19), mereka dengan antusias menaatinya (20-21). Persembahan yang mereka berikan mencakup berbagai harta benda dan keterampilan. Ada yang memberikan emas dan perak, ada yang menyumbangkan keahlian menjahit, dan ada yang menyediakan permata dan minyak (22-29). Setiap orang memberikan yang terbaik dari yang mereka miliki. Ini mencerminkan keragaman karunia yang diberikan Allah bagi umat-Nya. Namun, yang lebih penting dari persembahan mereka adalah hati mereka saat memberi. Pentingnya hati dalam memberi persembahan tercermin dari pengulangan frasa "tergerak hatinya" (21, 26) dan "rela hatinya" (21, 22, 29). Dari sini kita belajar tentang kegembiraan dan semangat yang menyertai persembahan. Umat Israel memberi dari kekayaan mereka dengan sukacita yang meluap-luap, karena mereka tahu bahwa apa yang mereka berikan akan digunakan untuk memuliakan Allah dan membangun tempat penyembahan kepada-Nya. Mereka memberi bukan karena kewajiban semata-mata, tetapi karena cinta dan kesetiaan kepada TUHAN, Allah mereka. Marilah kita merenungkan dan mengoreksi hati kita masing-masing. Apakah selama ini persembahan kita berasal dari kemauan untuk memuliakan Allah? Apakah kita memberi karena kita benar-benar terdorong oleh kasih bagi Allah? Dari apa yang kita miliki, apa yang dapat kita berikan atau lakukan sehingga sukacita kita senantiasa penuh di dalam Allah? [ABL]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |