Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/07 |
|
Jumat, 7 Februari 2025 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Ketika orang Kristen ditanya mengapa orang beragama lain bisa lebih banyak berbuat baik, pernahkah Anda mendengar kalimat pembelaan seperti ini? "Mereka sangat bersemangat dalam berbuat baik karena mereka melakukannya demi mendapatkan keselamatan, sedangkan kita sudah memperoleh keselamatan itu. Wajar saja semangat kita tidak seperti mereka." Sungguh jawaban yang menyedihkan! Memanglah perbuatan baik kita lakukan bukan supaya kita mendapatkan keselamatan, seperti yang dapat kita lihat di dalam perikop ini. Umat mempersembahkan kurban bakaran setiap pagi dan senja hari, berupa anak domba dan tepung terbaik dengan minyak zaitun (38-41). Pada saat itulah TUHAN bertemu dan berfirman kepada mereka (42). Namun, bukan untuk itu umat memberi kurban. Persembahan diberikan bukan supaya TUHAN mau datang dan berbicara dengan mereka. Sebab, TUHAN sudah hadir dalam kehidupan umat-Nya sejak mereka masih diperbudak di Mesir dan belum menyembah-Nya. Kurban yang diminta di dalam bagian ini adalah ungkapan syukur yang terus mengingatkan umat akan anugerah yang mereka terima setiap harinya. Syukur tidak hanya dirasakan, tetapi juga dipraktikkan melalui pemberian kepada TUHAN setiap hari. TUHAN berjanji untuk terus tinggal di tengah umat-Nya sebagai Allah yang setia (45-46). Sekali lagi, ini bukan janji yang dihasilkan karena kesetiaan umat yang terus memberikan kurban. Hal ini terbukti di sepanjang Alkitab. Ketika Israel berulang kali memberontak, Allah tetap menyediakan apa yang baik bagi mereka. Memang segala perbuatan baik kita tidak dapat menarik atau membeli kasih Allah. Sebelum kita baik, Allah telah memberikan kebaikan-Nya. Justru pemberian Allah yang tak terbatas inilah yang seharusnya membuat kita mau memberikan perbuatan baik yang nyata dan dapat dirasakan oleh setiap orang, baik orang percaya maupun yang belum percaya. Maka, tak akan ada lagi pembelaan diri, melainkan ungkapan syukur yang terbaik bagi Tuhan setiap hari. [JHN]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |