Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/02/03

Sabtu, 3 Februari 2024 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)

Markus 6:30-44
Jangan Takut Memberi!

Hemat pangkal kaya, demikianlah semboyan untuk gaya hidup yang sangat baik. Akan tetapi, tak jarang karena terlalu berhemat, orang tidak mau berbagi dengan sesama.

Yesus menjadi makin terkenal sehingga makin banyak orang yang mengikuti-Nya. Padahal, setelah para murid kembali dari pelayanan mereka masing-masing (lih. Mrk. 6:7-13), Yesus mengajak mereka ke tempat yang sepi supaya mereka bisa beristirahat. Dalam keadaan lelah dan lapar, Yesus dan para murid-Nya justru disambut orang banyak yang mencari dan menunggu-Nya. Akhirnya, karena belas kasih-Nya yang besar, Ia memutuskan untuk mengajar mereka dengan banyak hal (34).

Persoalan muncul ketika hari mulai malam. Para murid meminta Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pergi dan mencari makan di kampung dan desa sekitar. Namun, Yesus justru meminta mereka untuk memberi orang banyak itu makan, tetapi mereka berat melakukannya (37). Keberatan para murid itu sebenarnya masuk akal sebab, pertama, mereka butuh biaya besar untuk menyiapkan makanan bagi orang sebanyak itu, yaitu sekitar 200 dinar. Itu setara dengan upah kerja selama 200 hari; kedua, mereka sendiri lapar, lelah, dan butuh istirahat.

Sekalipun demikian, para murid akhirnya tetap mengikuti perintah Yesus. Ajaibnya, hanya dengan lima roti dan dua ikan, ada lebih dari 5.000 orang yang dikenyangkan. Bahkan, masih tersisa dua belas bakul makanan. Mukjizat terjadi!

Terkadang dalam situasi sulit, kita cenderung menolak untuk memberi bantuan. Mungkin itu karena kita merasa tidak mampu menolong dan berpikir bahwa diri kita juga sedang menghadapi kesulitan, atau tidak mau direpotkan saja.

Hari ini kita diajak untuk bergerak menolong dan memberi bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Selama kita mampu dan ada yang baik pada kita, jangan kita takut kekurangan karena memberi (bdk. Ams. 11:24). Bersama Tuhan, niscaya kita akan dimampukan untuk menjadi saluran berkat bagi sesama, dan niscaya mukjizat Tuhan dapat terjadi melalui pemberian kita. [YWA]


Baca Gali Alkitab 5

Markus 6:45-52

Dari orang-orang Yahudi yang mengikuti Yesus saat itu muncul upaya untuk menjadikan-Nya raja bangsa Israel dan pemimpin revolusi. Karena itu, Yesus mendesak para murid untuk segera naik ke perahu dan berangkat lebih dahulu.

Di dalam perahu itulah murid-murid bersusah payah untuk mendayung karena angin sakal. Di tengah-tengah gelapnya malam dan badai, mereka melihat datangnya seseorang yang cara kedatangan-Nya sungguh-sungguh mengejutkan mereka.

Apa saja yang Anda baca?
1. Ke mana Yesus mendesak para murid untuk pergi? (45)
2. Ke mana dan untuk apa Yesus pergi? (46)
3. Apa yang terjadi pada para murid di tengah danau? (47-48)
4. Siapa yang dilihat para murid dan bagaimana reaksi mereka? Apa yang dikatakan Yesus? (49-50)
5. Apa yang dilakukan Yesus? Apa respons para murid dan mengapa? (51-52)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Berdasarkan catatan tentang Yesus yang berjalan di atas air dan meredakan badai, bagaimana Anda akan menggambarkan kuasa-Nya?
2. Saat badai kehidupan menerpa, siapakah sumber penghiburan Anda? Bagaimana Anda yakin bahwa penghiburan itu pasti?

Apa respons Anda?
1. Bagaimana Anda akan bersyukur atas pertolongan-pertolongan yang pernah Tuhan berikan?
2. Berdasarkan kuasa Tuhan Yesus yang mampu hadir bagi kita di mana pun dan kapan pun, bagaimana Anda dapat menghibur teman atau anggota keluarga Anda yang sedang mengalami pergumulan?

Pokok Doa:
Memohon Tuhan membukakan hati dan pikiran agar hati kita tidak degil, tetapi siap menerima dan memahami ajaran-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org