Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/02/02 |
|
Minggu, 2 Februari 2025 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Dalam pembuatan perlengkapan ibadah, umat Israel diperintahkan untuk membuat meja roti sajian dan kandil emas. Meja dan kandil itu bukan sekadar tempat peletakan benda dan alat penerang. Pertama-tama, mari kita lihat bagaimana meja dan kandil tersebut harus dibuat. Meja roti sajian harus dibuat dari kayu akasia dengan ukuran sesuai petunjuk Allah. Meja itu dilapisi emas, dibingkai emas dan setiap sudutnya dilengkapi gelang emas untuk kayu pengusung yang juga dilapisi emas. (23-28). Di atasnya, haruslah dibuat piring, cawan, kendi, dan piala yang juga dari emas untuk persembahan curahan (29-30). Sedangkan, kandil terbuat dari emas murni yang ditempa dengan pola yang telah Allah tunjukkan kepada Musa (31-40). Kemudian, apa maknanya bagi orang percaya? Meja dan kandil merupakan perabotan di dalam Kemah Suci, tetapi lebih dari itu keduanya dapat mengingatkan kita akan relasi antara Allah dengan umat-Nya. Di atas meja roti sajian, umat meletakkan persembahan curahan, yakni roti sajian dan anggur, yang merupakan simbol pemeliharaan Allah. Dan kandil emas bukan hanya merupakan sumber terang di dalam Kemah Suci, tetapi juga berfungsi untuk memegang dan mengangkat terang dalam kegelapan. Begitu pula dengan kita sebagai orang percaya, haruslah kita menjadi terang bagi dunia yang mengalami kegelapan. Sebagai orang percaya yang sudah diberkati oleh Tuhan, kita harus mampu menjadi berkat bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Sebagaimana Yesus Kristus adalah roti kehidupan dan terang dunia yang hadir di tengah-tengah manusia (Yoh. 6:35, 8:12), kita yang sudah menerima roti dan terang itu juga harus membagikannya kepada sesama kita. Sebagai wujud syukur kita kepada Tuhan, haruslah kita menjadi orang-orang yang membawa berkat bagi dunia dengan cara menghidupi dan memberitakan kasih Tuhan kepada orang-orang yang kita temui di dalam kehidupan kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi pembawa berkat dan terang dalam nama Tuhan, Sang Penyedia dan Pemelihara. [ERE]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |