Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/30 |
|
Selasa, 30 Januari 2024 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)
|
|
Yesus dan murid-murid meninggalkan daerah orang Gerasa, menyeberang kembali, dan di sana ada seorang lagi yang datang kepada Yesus. Ketika mereka masih berada di tepi danau, datanglah Yairus dan tersungkur di kaki-Nya. Ia memohon agar Yesus singgah ke rumahnya untuk meletakkan tangan-Nya ke atas putrinya yang sedang sakit dan hampir mati (21-23). Dengan permohonannya, Yairus mengakui Yesus sebagai Tuhan yang sanggup menyembuhkan dan menghidupkan orang. Dalam perjalanan ke rumah Yairus, seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun mendekati Yesus. Ia diam-diam menjamah jubah Yesus karena ia percaya hal itu akan menyembuhkan dirinya (25-28). Seketika itu juga, pendarahan perempuan itu berhenti. Yesus yang tahu kejadian itu berkata, "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau" (34). Belum sampai ke rumah Yairus, datang kabar bahwa anak perempuan Yairus telah meninggal. Semua orang di sana telah kehilangan harapan. Namun, Yesus tetap datang. Di sana Ia membangkitkan anak perempuan itu (41-42). Nyatalah kuasa Yesus yang menghidupkan itu. Kedua cerita ini memiliki perbedaan menarik. Yairus adalah kepala rumah ibadat yang terpandang di masyarakat. Sebaliknya, perempuan itu adalah orang miskin yang telah menghabiskan seluruh hartanya untuk berobat. Namun, ada persamaan penting di sini. Keduanya sama-sama putus asa dan dalam keputusasaan itu mereka datang kepada Yesus untuk mendapat kesembuhan. Yesus tidak memandang status sosial dan kondisi kedua orang itu. Ia melihat iman mereka dan melayani mereka secara personal. Apa pun keadaan dan status kita, Yesus berkenan untuk melihat iman kita kepada-Nya. Kiranya kita memiliki iman yang tetap teguh kepada Tuhan sekalipun kita berada dalam keputusasaan. Itu berarti kita mau mengakui keterbatasan kita dalam menghadapi persoalan yang ada, dan bahwa tidak ada lagi yang paling kita butuhkan selain Yesus dalam hidup kita. Yesus adalah Tuhan dan Dialah yang berkenan menyembuhkan kita. [RGD]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |