Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/01/20 |
|
Senin, 20 Januari 2025 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)
|
|
Dalam hidup ini semua orang pernah mengalami kehilangan orang yang kita kasihi. Akibatnya, kita dapat mengalami dukacita yang sangat mendalam, sampai-sampai kita tidak lagi memiliki pengharapan dan bahkan semangat hidup. Sama halnya dengan apa yang dialami seorang ibu di Nain di dalam bacaan firman Tuhan hari ini. Ia kehilangan putra satu-satunya. Jika kita menelitinya lebih lanjut, kita menemukan bahwa dukacitanya amat mendalam. Ia telah kehilangan suaminya dan sekarang ia harus kehilangan anaknya juga (12). Dalam kehilangan itu ia terpuruk dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi kecuali menangis. Ketika Yesus melihatnya, Ia berbelas kasihan dan berkata kepada sang ibu, "Jangan menangis!" (13). Kata-kata Yesus bukan sekadar kata-kata penghiburan biasa, melainkan kata-kata pernyataan yang disertai dengan mukjizat luar biasa. Ia menyentuh anak laki-laki itu dan mengatakan, "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu: Bangkitlah!" (14). Yesus membangkitkan anak itu sehingga dia hidup kembali (15). Tindakan Yesus merupakan penghiburan bagi sang ibu yang berduka beserta rombongan yang bersama-sama dengan dia. Dukacita menjadi sukacita, kesedihan menjadi kekaguman, tangisan menjadi pujian, itulah yang dialami oleh mereka yang dihibur oleh Yesus (16-17). Kita juga dapat berduka karena kehilangan orang yang kita kasihi. Bukan kehilangan itu sendiri yang menjadi persoalan, melainkan bagaimana respons atau sikap kita saat hal itu terjadi. Kita percaya bahwa orang-orang yang meninggal dalam Tuhan pasti akan bersama Bapa di surga. Hanya saja, terkadang kita belum siap untuk kehilangan orang terdekat kita sehingga kita dapat mengalami dukacita yang begitu mendalam, dan bahkan meninggalkan iman kita. Namun, kita tidak perlu putus asa karena selalu ada penghiburan dari Yesus Kristus. Sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya, bahwa Bapa akan mengirim seorang penolong untuk menghibur kita, yaitu Roh Kebenaran. Percayalah, Roh Kudus akan selalu menghibur kita setiap kali kita bergumul dalam dukacita. [SLM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |