Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2025/01/10 |
|
Jumat, 10 Januari 2025 (Minggu Epifani)
|
|
Menaati aturan adalah hal yang penting. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi bila semua pengendara tidak mau menaati rambu lalu lintas. Namun, ada kalanya aturan tidak bisa dipaksakan untuk kendaraan tertentu, misalnya mobil ambulans yang membawa pasien gawat darurat. Ketika pengemudi ambulans terpaksa menerobos lampu merah, motivasinya jelas bukan untuk melanggar aturan, tetapi menyelamatkan nyawa. Dalam teks hari ini kita melihat dua cara dalam menaati aturan. Pertama, secara letterlijk (kata Belanda yang artinya memahami suatu teks secara literal atau harfiah) seperti yang dilakukan oleh orang Farisi terkait dengan aturan hari Sabat. Bagi mereka, yang penting adalah aturan itu dilaksanakan hingga setiap detailnya. Itulah sebabnya, mereka menegur Yesus ketika mereka melihat murid-murid-Nya melakukan hal yang dianggap sebagai pelanggaran (1-2). Mereka tidak peduli tentang motivasi mereka, yang lebih penting pada saat itu adalah tindakan mereka dapat disalahkan dan harus mendapat sanksi. Kedua, secara sepenuhnya seperti yang dilakukan oleh Yesus. Bagi Yesus, yang utama dalam menaati aturan adalah motivasi yang benar. Ia memberi contoh Daud. Apa yang dilakukan Daud sebenarnya adalah pelanggaran, tetapi motivasinya pada waktu itu adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok dirinya dan para pengikutnya (3-4; lih. Im. 24:9; 1Sam. 21:6). Oleh karena itu, Yesus menyatakan, "Anak Manusia adalah Tuan atas hari Sabat" (6). Yang lebih tinggi bukanlah hari Sabat itu sendiri, melainkan Tuhan yang kepada-Nya kita harus taat. Ia mengajarkan bahwa firman Tuhan harus dilakukan bukan dengan semangat legalitas, tetapi dengan hati yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama (bdk. Mat. 22:37-40). Dengan demikian, ketika kita berupaya menaati firman Tuhan atau peraturan di mana pun kita berada, kita melakukannya demi mengasihi. Kita taat bukan untuk menghakimi atau mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi untuk memelihara kehidupan dan menjaga satu sama lain. [LRS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |