Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/06 |
|
Sabtu, 6 Januari 2024 (Hari Epifani)
|
|
Injil Markus dibuka bukan dengan kelahiran Yesus, tetapi kemunculan Yohanes Pembaptis. Ialah tokoh yang mendahului kedatangan Sang Mesias untuk membukakan jalan bagi-Nya dan menggenapi nubuat Nabi Yesaya. Dalam budaya Romawi pada masa itu, ketika seseorang yang berkuasa akan tiba di suatu kota, seorang utusan akan mendahuluinya untuk memberikan pengumuman kepada rakyat di kota itu. Bagi mereka, jelas bahwa sosok yang lebih penting bukanlah sang utusan, melainkan orang yang datang berikutnya. Dalam pelayanan Yohanes Pembaptis, baptisan merupakan tanda yang dapat dilihat ketika seseorang memutuskan untuk bertobat (4-5). Tujuan dari khotbah yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis adalah untuk mempersiapkan umat dalam menerima Yesus sebagai Anak Allah (7-8). Lain halnya dengan baptisan air, Yesus datang untuk membaptis orang-orang dengan Roh Kudus yang akan mentransformasi seluruh kehidupan seseorang. Utusan yang membuka jalan bukanlah tokoh sentral dari berita Injil. Pribadi Anak Allah yang menebus manusia dari dosa dan membaptis umat-Nya dengan Roh Kuduslah yang menjadi pusat pemberitaan. Kesetiaan Yohanes Pembaptis sebagai utusan bisa menjadi teladan bagi kita umat Tuhan saat ini. Ketika kita diberi waktu dan kesempatan untuk melayani, kita bukan pusat dari pelayanan itu, tetapi Kristuslah yang menjadi pusat dari berita yang kita proklamirkan. Namun, bisa saja tanpa kerendahan hati kita beranggapan bahwa orang-orang yang menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan datang karena susah payah kita. Padahal, jika bukan karena kuasa Roh Kudus, tidak akan mungkin seseorang bisa datang kepada Tuhan. Ingatlah, sama seperti Yohanes Pembaptis, kita hanyalah utusan. Yesus, Anak Allah yang telah berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, yang harus menjadi tokoh sentral pemberitaan kita. Teruslah giat melayani supaya kerajaan-Nya dinyatakan dan dikenal oleh makin banyak orang. Segala kemuliaan bagi Dia! [PMS] Baca Gali Alkitab 1 Siapa saja bisa berdiri di depan banyak orang dan berceramah panjang lebar, tetapi tidak semua orang bisa mengajar. Banyak yang mengeklaim dirinya sebagai pembicara cerdas, tetapi sedikit yang dapat membuktikan dirinya sebagai pengajar yang bijaksana dan berkuasa. Demikian pula di sinagoge pada masa Perjanjian Baru. Orang-orang Yahudi sudah sering mendengarkan ajaran dari banyak ahli Taurat, tetapi belum ada yang mampu menunjukkan kuasa ilahi, sampai akhirnya datang seorang bernama Yesus. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |