Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 15 Agustus 2016 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 08/Edisi 2016 | edisi berikut
Senin, 15 Agustus 2016 (Minggu ke-14 sesudah Pentakosta)

Yehezkiel 20:1-29
Gugatan Allah (1)

Kutukan Allah sering kali dianggap sebagai bentuk hukuman. Namun, sedikit sekali umat Allah melihat hukuman-Nya sebagai bentuk kedisiplinan yang lahir dari cinta kasih.

Bangsa Israel yang berada di masa pembuangan tidak habis mengerti bagaimana mungkin Allah yang mengikat perjanjian dengan nenek moyang mereka tidak memedulikan penderitaan yang dialami mereka. Itu sebabnya beberapa tetua Israel menemui nabi Yehezkiel dengan maksud "mencari petunjuk" Allah (1). Allah mengerti apa yang ada dalam pikiran para tetua itu. Bukan sambutan hangat yang diterima mereka, melainkan ejekan Allah melalui nabi-Nya (2-3). Dalam amarahnya, Allah meminta Yehezkiel menghakimi umat Allah dengan cara membongkar aib dan pelbagai kesalahan yang dilakukan leluhur mereka terhadap Tuhannya (4).

Ada beberapa bukti gugatan yang Allah diajukan sebagai dasar hukumannya, antara lain: Pertama, penyembahan berhala masih dilakukan oleh umat Israel. Mereka masih jatuh pada lubang yang sama, yakni perselingkuhan rohani dengan berhala bangsa asing. Mereka mengikuti perilaku jahat dari leluhur mereka yang ditebus Allah dari perbudakan bangsa Mesir (5-9, 16b, 18, 24). Kedua, memberontak dan melanggar ketetapan Allah. Allah memberikan ketetapan-Nya agar mereka menjadi bangsa yang kudus di hadapan Allah dan menjadi contoh bagi bangsa lain. Sebaliknya, mereka terus memberontak kepada Allah (10-16a, 19-21). Ketiga, menghujat Allah. Ketidaksetiaan bangsa Israel mengakibatkan hati Allah terluka. Berulang kali mereka melakukan hal itu tanpa ada perasaan hormat dan takut akan Allah (27-29).

Karena didorong oleh cinta kasih, Allah meredam murka-Nya (17). Hal ini tercemin dari kata "Aku bertindak karena nama-Ku dan Aku menarik tangan-Ku" (14, 22). Berkali-kali Allah memberi hukuman agar umat-Nya bertobat (15, 23). Namun, mereka mengulangi kembali dosa leluhurnya sampai Allah membiarkan umat-Nya semakin terjerat dan terjerumus dalam kenajisan mereka (26).

Pandanglah hukuman Allah sebagai hal yang baik, positif, dan membangun karakter. [TG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Bilangan 18
  Arsip
< Agustus 2016 >
M S S R K J S
  1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31      
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org