Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Jumat, 8 Mei 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 05/Edisi 2015 | edisi berikut
Jumat, 8 Mei 2015

Bilangan 27:1-11
Hukum waris

Judul: Hukum waris
Tujuan hukum adalah untuk menciptakan keteraturan di dalam masyarakat. Kata "hukum" dalam ayat 11b, dalam bahasa Ibrani juga dapat diterjemahkan dengan "keadilan". Maka tujuan lain dari hukum adalah untuk menciptakan keadilan di antara umat Israel.

Dalam masalah hukum waris, Musa diperhadapkan pada kasus anak-anak perempuan Zelafehad yang meminta hak waris, karena Zelafehad tidak memiliki anak laki-laki (1-4).Secara umum, ketika seorang ayah wafat, anak-anak laki-laki akan membagi-bagi harta milik ayahnya, dan yang sulung akan menerima dua kali lipat. Anak-anak perempuan tidak mendapat warisan. Dari sang ayah, mereka hanya akan menerima hadiah yang sangat banyak saat mereka menikah. Bila suatu keluarga hanya memiliki anak perempuan, maka harta waris akan diberikan kepada saudara laki-laki sang ayah. Mungkin anak-anak perempuan Zelafehad merasa bahwa hal itu tidak adil. Itu sebabnya mereka menghadap Musa.

Musa yang mendengar keluhan anak-anak perempuan Zelofehad, membawa perkara itu kepada Tuhan (5). Inilah salah satu ciri khas kepemimpinan Musa. Tuhan kemudian menyatakan, bila suatu keluarga tidak memiliki anak laki-laki maka anak perempuannya boleh berbagi harta warisan (8). Jika keluarga itu tidak memillki anak, maka harta warisan itu akan dimiliki oleh keluarga terdekat (9-11). Nanti, di pasal 36, Tuhan akan memberikan aturan yang mengharuskan anak-anak perempuan penerima warisan untuk menikah dengan orang-orang sesuku. Tujuannya, untuk menjaga agar harta warisan itu tetap berada di suku itu, seperti jika sang ayah memiliki anak laki-laki.

Perikop ini menarik karena memperlihatkan iman anak-anak perempuan Zelofehad, yang meyakini bahwa Tuhan akan membawa mereka memasuki Tanah Perjanjian. Selain itu, memperlihatkan keadilan dan belas kasih Allah atas diri anak-anak perempuan yang ayahnya telah wafat itu. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk mencari Allah ketika menghadapi maalah, bahkan untuk masalah seperti warisan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Mei 2015 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31            
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org