Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 23 Maret 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 03/Edisi 2015 | edisi berikut
Senin, 23 Maret 2015

Lukas 20:45-21:4
Kolonialisme rohani

Judul: Kolonialisme rohani
Sistem kolonialisme sudah ada pada masyarakat kuno yang suka berpindah-pindah tempat (nomaden). Salah satu alasannya adalah mencari wilayah yang lebih subur, agar taraf hidup menjadi lebih layak. Di tempat ini, para nomaden menetap dan membentuk komunitas (koloni). Pengertian kolonialisme ini mengalami perubahan bentuk, arti, dan motif di abad 16. Kebangkitan industri modern memaksa masyarakat Eropa melakukan perluasan di wilayah lain. Mereka menjajah tanah orang lain dan menguras sumber kekayaan alam bangsa lain untuk diangkut ke negaranya. Selain itu, mereka memeras sumber daya manusia untuk dipekerjakan sebagai budak.

Kolonialisme tidak hanya terjadi pada level politik, tetapi juga keagamaan. Kolonialisme rohani terjadi lewat simbol dan jubah keagamaan. Dalam nas ini, Yesus mengecam dan mengutuk kolonialisme rohani yang tercermin pada perilaku ahli-ahli Taurat dan para Rabbi. Semua adat kebiasaan, tata cara keagamaan, kata-kata bijak, dan simbol agama merupakan kepalsuan yang memuakkan (45-46). Mereka tidak ada bedanya dengan rentenir. Jika rentenir (lintah darat) hidup mewah dengan bunga pinjaman yang tinggi, maka para agamawan Yahudi hidup mewah dengan memanipulasi rakyat jelata. Mereka mengajarkan kepada rakyat Yahudi bahwa wajib hukumnya memelihara, melindungi, dan memberi tumpangan bagi kaum agamawan. Dengan melakukan hal itu, sama artinya rakyat sudah mempersembahkan kurban harian (47).

Bait Allah juga tidak luput dari virus kolonialisme rohani. Besar jumlah uang yang sanggup diberikan seseorang kepada Allah menjadi tolok ukur kerohanian. Orang itu akan dipuji sebagai orang benar dan saleh. Melihat hal itu, Yesus mengatakan kepada para murid-Nya bahwa persembahan si janda lebih diperkenan Allah, karena dia memberi dari kekurangannya (21:1-4).

Saat ini, virus kolonialisme rohani sedang menggerogoti umat Tuhan dari dalam. Karena itu, mintalah hikmat Allah dan ujilah setiap perkataan dan perbuatan yang keluar atas nama Tuhan.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Maret 2015 >
M S S R K J S
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31        
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org