Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Rabu, 28 Januari 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 01/Edisi 2015 | edisi berikut
Rabu, 28 Januari 2015

Lukas 8:40-56
Ketika tiada lagi harapan

Judul: Ketika tiada lagi harapan
Yesus tampaknya berjanji akan datang ke rumah Yairus untuk menyembuhkan anak perempuan satu-satunya, yang hampir mati (41-42). Di perjalanan, ada seorang perempuan yang "mencuri" berkat Tuhan bagi kesembuhan atas pendarahan yang sudah dia derita selama dua belas tahun (43-48). Dalam waktu selama itu, dia tentu telah menghabiskan banyak uang untuk pergi ke semua dokter yang direkomendasikan. Meski harapannya sudah pupus, saat itu dia beriman bahwa Yesus dapat menyembuhkan penyakitnya. Itulah yang terjadi.

Akan tetapi, perjalanan Yesus ke rumah Yairus jadi tertunda. Anak Yairus pun mati (49). Orang yang menyampaikan berita itu kelihatannya sudah tidak berharap lagi. Begitu pula dengan orang-orang yang meratapi kematian anak itu. Maka ketika Yesus berkata bahwa anak perempuan itu tidur dan bukan mati, mereka tertawa karena tidak percaya dan tidak lagi memiliki pengharapan (52-53). Namun berkat Allah bagi Yairus dan anak perempuannya tidak dibatasi oleh berkat yang sudah mengalir atas diri perempuan yang menyentuh Yesus. Tertundanya perjalanan Yesus bukanlah karena tindakan si perempuan, melainkan atas rancangan Allah sendiri. Maka penundaan itu akan mendatangkan berkat, baik bagi si perempuan yang kemudian sembuh serta bagi Yairus dan anak perempuannya. Yairus akan melihat mukjizat yang lebih besar, yaitu bangkitnya anak perempuannya dari kematian. Mukjizat yang lebih besar ini "membutuhkan" iman yang lebih besar dari Yairus dan akan membawa kemuliaan yang lebih besar bagi Allah. Yesus bisa saja menyembuhkan anak perempuan Yairus dari jauh (bdk. Luk. 7:2-10), tetapi Ia memilih untuk menyatakan kuasa-Nya atas maut.

Ketika harapan pupus, iman kepada Yesus akan menyalakan kembali harapan itu. Namun iman yang dimaksud di sini bukanlah optimisme yang didasarkan pada kemungkinan. Iman didasarkan pada pribadi Allah, pada janji dan kuasa-Nya, bahkan ketika tidak ada lagi kemungkinan atau pilihan lain. Kiranya kita menaruhkan iman dan pengharapan kita hanya pada Kristus saja.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Januari 2015 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org