Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Senin, 26 Januari 2015
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 01/Edisi 2015 | edisi berikut
Senin, 26 Januari 2015

Lukas 8:16-25
Iman disaat badai

Judul: Iman disaat badai
Perkataan Yesus bagaikan pelita yang diletakkan di atas kaki dian (16). Tujuannya, untuk menyatakan kebenaran Allah, bukan untuk menyembunyikannya. Selain itu, terang juga menyatakan dosa. Karena kedua fungsi ini, tidak ada orang yang bisa bersikap netral. Entahkah menjadi taat dan semakin dekat dengan Tuhan atau menolak, dan itu berarti menipu diri sendiri. Namun jika kita mendengarkan firman dengan saksama dan menyelidikinya maka kita akan menerima lebih banyak. Jika kita mendengarkan secara dangkal, apa yang kita kira kita miliki malah akan diambil (18).

Yesus juga menjelaskan bahwa kunci relasi dengan Dia bukan didasarkan pada hubungan kekeluargaan atau hak istimewa lainnya, melainkan ketaatan pada firman Allah (19-21). Dalam hal ini, Yesus bukannya tidak mengakui ikatan keluarga atau kewajiban bagi keluarga. Namun hak istimewa untuk dekat dengan Yesus terbuka bagi setiap orang yang taat pada-Nya.

Selanjutnya, kisah pelayaran Yesus dengan murid-murid-Nya

ke seberang danau akan menjadi kisah ketiadaan iman para murid. Taufan yang membuat perahu kemasukan air mengakibatkan para murid ketakutan (23). Yesus bangun dari tidur lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dalam sekejap, angin dan air pun berhenti mengamuk. Tindakan menenangkan air dan angin yang dilakukan oleh Yesus mengejutkan para murid, bahkan lebih mengejutkan dibandingkan taufan itu sendiri (25). Yesus tidak mengkritik kemampuan para murid dalam berlayar di tengah taufan, tetapi Ia menegur mereka karena kurangnya iman. Itu berarti para murid tidak mengakui Dia sebagai Anak Allah dan Pencipta alam semesta ini.

Bagi pengikut Kristus masa kini pun, iman sama pentingnya. Hanya oleh iman kita diselamatkan dari dosa kita. Di dalam iman pula kita hidup dan apa yang tidak berdasarkan iman adalah dosa. Namun perhatikanlah, iman tidak serta merta membuat kita lepas dari badai kehidupan karena melalui badai itulah, Tuhan justru ingin melihat iman kita. Ingatlah, tanpa iman tidak mungkin kita menyenangkan hati Allah.

Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Kamis, 15 Mei 2025
Bilangan 17
  Arsip
< Januari 2015 >
M S S R K J S
        1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org