Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 6 Oktober 2011
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 10/Edisi 2011 | edisi berikut
Kamis, 6 Oktober 2011

Yesaya 5:1-7
Konsekuensi ketika tidak berbuah

Judul: Konsekuensi ketika tidak berbuah
Di dalam kasih sayang dan panjang sabar-Nya Tuhan berupaya lebih keras untuk membuat umat-Nya sadar. Mungkin pemaparan yang panjang-lebar dan rumit sulit dicerna sebagian orang. Maka dalam nas ini ancaman murka Tuhan dipaparkan dalam bentuk perumpamaan yang digubah sebagai nyanyian (1). Dengan perumpamaan yang begitu nyata sesuai pengalaman hidup mereka sehari-hari, tidak mungkin orang Israel tidak memahami perumpamaan ini. Dengan gubahan berupa nyanyian, tidak mungkin kata-kata ini tidak terpatri dalam sanubari mereka. Tidak ada alasan mereka tidak tahu atau tidak paham.

Tuhan kembali mengajukan gugatannya kepada bangsa yang disayanginya sedemikian lama. Para pendengar diajak menjadi hakim dan menilai sekiranya Tuhan masih kurang berupaya atau kurang sabar (4). Menarik sekali melihat bahwa kendati kebun anggur itu hanya menghasilkan buah anggur yang asam Tuhan tetap merawatnya. Keadaan umat Tuhan bisa tetap baik karena Tuhan setia kepada mereka walaupun mereka tidak setia kepada-Nya. Ketika habis sabar-Nya, yang Ia buat hanyalah meniadakan pagar yang selama ini melindungi kebun anggur itu (5). Ia sengaja membiarkan berbagai kejadian buruk yang seharusnya menimpa mereka dulu-dulu menimpa mereka sekarang.

Sebagian besar kehancuran yang terjadi pada kebun anggur itu bukan penghancuran aktif oleh Tuhan, melainkan konsekuensi logis dari pilihan hidup mereka (5-6). Tuhan "hanya" mengkontribusikan satu hukuman tambahan: menahan awan menurunkan hujan kepada kebun anggur itu (6). Seluruh pengalaman bangsa ini di luar Tuhan adalah pengalaman pembiaran. Seakan-akan Dia berkata, "Kamu mau berdikari, terlepas dari Aku? Silakan." Titik. Tuhan membiarkan mereka.

Paulus mengatakan kita adalah pohon-pohon anggur yang dicangkokkan (Rm. 11:17-18). Sudahkah kita menghasilkan buah yang Tuhan harapkan? Adakah kita mengalami masa-masa Tuhan membiarkan kita hidup semau kita tanpa teguran-Nya? Jika ya, hati-hati! Cepat periksa diri dan bertobat kepada-Nya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/06/

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Bilangan 18
  Arsip
< Oktober 2011 >
M S S R K J S
            1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31          
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org