Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Santapan Harian > Edisi Kamis, 9 Agustus 2001 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 08/Edisi 2001 | edisi berikut
Kamis, 9 Agustus 2001 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)

Mazmur 39
Perspektif kefanaan

Perspektif kefanaan. Dunia ini bukanlah rumah kita untuk selama-lamanya. Kehadiran kita di dalamnya tidak lain hanyalah sebagai pendatang yang sedang numpang lewat dan kemudian pergi. Namun demikian kita seringkali dininabobokan oleh berbagai aktivitas yang sedemikian menyita waktu dan konsentrasi kita, sehingga tidak menyadari betapa singkatnya hidup ini. Ada begitu banyak kesia-siaan yang terus kita ributkan, tanpa pernah menyadari dengan sungguh-sungguh apa sebenarnya yang memberikan makna dari kehidupan dan segala aktivitas kita. Melalui Mazmur ini kita ditantang untuk merenungkan betapa singkat dan fananya hidup ini, sehingga melaluinya kita ditolong untuk dapat melihat fokus hidup dengan tepat.

Melalui Mazmur ini Daud menghanyutkan kita ke dalam pergeseran fokus hidupnya. Mula-mula ia membawa kita masuk ke dalam pergumulannya tentang orang fasik yang ada di dekatnya (ayat 2-4); kemudian ia menuntun kita ke dalam kesadaran bahwa hidup manusia itu singkat, hampa, diliputi kekosongan, dan hanya berorientasi serta meributkan hal-hal yang sia-sia (ayat 5-7); dan pada akhirnya memperhadapkan diri kita pada berbagai kesalahan yang menyebabkan kita menjadi bahan ejekan orang fasik, dan berada di bawah disiplin serta murka Tuhan (ayat 8-14). Melalui pergeseran fokus ini ia mengajak kita menyadari kefanaan hidup manusia, sehingga kita pun tidak perlu lagi meributkan berbagai hal yang sia-sia, sebaliknya berkonsentrasi menghadapi permasalahan kita yang sebenarnya, yakni pelanggaran yang kita lakukan (ayat 9). Diagnosanya yang tepat ini mengarahkan kita pada penanganan yang tepat, yakni dengan menanti-nantikan dan hanya berharap kepada Tuhan (ayat 8), memohon agar Tuhan melepaskan diri kita dari pelanggaran (ayat 9), menghindarkan kita dari pukulan-Nya (ayat 11) dan memohon pertolongan Tuhan dengan cucuran air mata (ayat 13, 14).

Renungkan: Seringkali kita meributkan hal yang sia-sia di tengah rentang waktu hidup yang singkat ini. Apakah sebenarnya fokus hidup kita? Apakah semuanya ini disebabkan karena adanya dosa yang menghambat hubungan pribadi kita dengan Tuhan yang mengakibatkan adanya kekosongan jiwa dan pergeseran fokus hidup kita? Biarlah perspektif kefanaan menuntun kita menemukan kembali fokus hidup yang benar.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

  e-SH Hari Ini
Edisi Jumat, 6 Juni 2025
Ibrani 1:1-4
  Arsip
< Agustus 2001 >
M S S R K J S
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  
Cari di Arsip e-Santapan Harian  Cari di e-SH
  
Arsip  Arsip (9772 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs SH
Facebook  Aplikasi SH
  Grup Diskusi SH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org