Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2018/07/16

Senin, 16 Juli 2018

Bacaan   : 2 Timotius 3:1-9
Setahun : Mazmur 120-131
Nas       : Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. (2 Timotius 3:8)

Penentang Kebenaran

Tidak semua orang menyukai kebenaran, sekalipun kebenaran bersumber dari Allah. Sejak manusia pertama diciptakan dan mendiami bumi, selalu ada orang yang secara sadar menentang kebenaran. Sewaktu Musa menjadi pemimpin bangsa Israel, ada dua orang bernama Yanes dan Yambres yang menentang Musa. Karena Musa adalah hamba Allah, maka saat mereka menentang Musa, berarti mereka menentang kebenaran dari Allah yang dibawa oleh Musa.

Sikap menentang kebenaran pasti mengandung risiko bagi si pelaku. Alkitab mencatat setidaknya ada empat hal yang akan dialami oleh para penentang kebenaran: akal menjadi bobrok, iman tidak tahan uji, kualitas hidup yang tidak akan maju (stagnan), bahkan berpotensi melakukan hal-hal yang bodoh secara gamblang di depan publik (ay. 8-9). Mengapa seseorang menjadi penentang kebenaran? Kondisi itu terjadi ketika seseorang memungkiri kekuatan dari ibadah. Memungkiri kekuatan ibadah juga berarti mengingkari kuasa kebenaran firman Tuhan, yang sampai hari ini terbukti mengubahkan kehidupan manusia menjadi lebih baik.

Jika penentang kebenaran mengalami empat hal buruk di atas, maka orang yang menerima dan menerapkan kebenaran akan mengalami hal yang sebaliknya: akal budi yang semakin tercerahkan, iman yang tahan uji, kehidupan yang semakin maju (berkualitas), dan hikmat yang semakin nyata di depan semua orang. Melihat berkat yang Tuhan sediakan, sebaiknya kita perlu waspada dan menjaga diri, supaya jangan sampai kita menjadi orang yang menentang kebenaran. --GHJ/www.renunganharian.net

PARA PENENTANG KEBENARAN MENGHABISKAN BANYAK ENERGI,
TETAPI KEHIDUPAN MEREKA TAK AKAN PERNAH MENJADI LEBIH BAIK.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org