Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2014/11/17

Senin, 17 November 2014

Bacaan   : Kejadian 27:1-40
Setahun : Kisah 23-25
Nas       : Mungkin ayahku akan meraba aku; maka nanti ia akan menyangka bahwa aku mau memperolok-olokkan dia; dengan demikian aku akan mendatangkan kutuk atas diriku dan bukan berkat. (Kejadian 27:12)

BERBOHONG

Bayangkan Anda sedang dihadapkan pada situasi yang pelik. Seorang anggota keluarga sakit keras dan dalam kondisi koma. Ibunya sudah tua renta dan sakit jantung. Haruskah sang ibu diberi tahu, atau ia cukup dibohongi bahwa anaknya baik-baik saja? Kebanyakan orang akan memilih berbohong demi kebaikan daripada menanggung risiko tinggi.

Ribka tahu persis berkat kesulungan dari Tuhan diperuntukkan bagi Yakub, anaknya yang bungsu, bukan bagi si sulung Esau (25:23). Namun, Ishak-suaminya yang sudah tua dan rabun-akan memberikan berkat itu kepada Esau (27:1-4). Ribka pun mengatur siasat. Ia meminta Yakub membohongi ayahnya dengan mengaku sebagai Esau dan menyodorkan gulai kambing masakan Ribka demi mendapatkan berkat dari Ishak (ay. 5-29). Ketika Esau mengetahuinya, ia menangis dan mendendam pada Yakub.

Sekalipun dilakukan demi kebaikan, kebohongan tetaplah dusta yang mengingkari kebenaran. Alasan utama orang melakukannya adalah karena ia tidak percaya atau kurang beriman bahwa Allah berdaulat penuh. Bahwa Tuhan sanggup mewujudkan rencana-Nya sekalipun itu tampak mustahil bagi manusia. Relakah seseorang yang beriman tetap berpegang pada kebenaran dan tunduk pada kehendak Allah? Sekalipun ada kemungkinan ia akan menghadapi konsekuensi cukup berat dari keputusannya? Atau, ia akan menganggap "bohong putih" demi kebaikan itu normal, padahal ia hanya melakukannya demi menutupi kegalauan hati yang tidak berani berserah pada pemeliharaan Allah? -- Susanto /Renungan Harian

DASAR "KEBOHONGAN DEMI KEBAIKAN" ADALAH
HATI YANG KURANG PERCAYA SEPENUHNYA KEPADA ALLAH.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org