Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/11/18

Kamis, 18 November 2010

Bacaan   : Kejadian 13:1-18
Setahun : Yehezkiel 8-10; Ibrani 13
Nas       : Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat" (Kejadian 13:8)

MENGALAH

Ada sebuah cerita tentang dua kakak beradik yang hidup rukun. Rumah mereka bersebelahan. Sampai memasuki usia lanjut, tak sekali pun mereka berselisih paham. Perbedaan pendapat di antara mereka tentu ada, tetapi tidak membuat mereka bertengkar apalagi saling membenci. Suatu hari si adik berka-ta, "Saudaraku, kita telah lama hidup berdampingan, dan tidak pernah sekali pun kita bertengkar tentang apa pun. Aku punya ide, bagaimana kalau untuk sekali ini kita bertengkar."

Kakaknya berpikir sejenak, "Baiklah, " katanya. "Apa yang akan kita pertengkarkan?" ia bertanya. "Bagaimana kalau sepiring nasi yang sedang kamu makan itu?" usul sang adik. Kakaknya setuju. Si adik lalu merebut piring nasi dari tangan kakaknya sambil berkata ketus, "Nasi ini kepunyaanku, kamu tidak boleh mengambilnya sedikit pun!" Sang kakak memandang si adik. "Baiklah, ambil saja, " katanya. Dan pertengkaran pun selesai.

Pertengkaran besar antarsaudara atau antarteman, kerap terjadi karena adanya sikap tidak mau mengalah. Masing-masing ngotot mempertahankan pendapat dan keinginannya. Kita bisa belajar dari sikap Abraham. Ia dan Lot tinggal di daerah yang sama. Konflik muncul karena ladang rumput untuk makan domba-domba mereka terbatas (ayat 7). Untunglah pertengkaran tersebut tidak berlanjut, karena Abraham mempersilakan Lot untuk memilih tempat yang sesuai dengan keinginannya. Mereka pun berpisah dengan baik-baik. Kita tahu, Abrahamlah yang kemudian menuai kebaikan (ayat 14-18). Pelajaran untuk kita: dalam sebuah pertengkaran, selama bisa mengalah, mengalahlah. Tuhan tidak akan salah memberi berkat-Nya -- AYA

MENGALAH BUKAN BERARTI KALAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org