Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/26

Selasa, 26 Mei 2009

Bacaan   : Matius 6:9-13
Setahun : Mazmur 136-138
Nas       : ... jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga (Matius 6:10)

JADILAH KEHENDAK-MU

Kita kerap berdoa, memohon agar kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita. Namun, apakah kita bersungguh-sungguh meminta hal ini? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata berseberangan dengan keinginan dan kepentingan kita? Bagaimana jika kehendak Allah ternyata merugikan kita secara pribadi? Pernahkah Anda merenungkan hal ini?

Kehendak Allah, dalam doa yang diajarkan Yesus, baru terwujud jika kita memuliakan nama Allah dan menantikan Kerajaan-Nya. Hal itu merupakan tiga serangkai yang perlu kita utamakan. Ketiganya tidak dapat dipotong, apalagi dipisahkan. Baru setelah kita memuliakan Allah dan hidup di dalam kedaulatan Allah, kita akan bersyukur jika hanya kehendak Allah yang terjadi di dunia ini.

Sebaliknya, jika kita mengutamakan kepentingan pribadi, kita bisa berkehendak dan bertindak berlawanan dengan maksud Allah. Doa kita menjadi egois. Kesaksian iman kita menyanjung diri sendiri. Pelayanan menjadi sekadar aksi yang mengundang pujian bagi diri sendiri. Ibadah menjadi ajang pamer kebesaran gereja kita sendiri. Kasih menjadi sekadar tindakan yang memesona mata orang lain. Ujungnya ialah pemuliaan pribadi, penegakan kerajaan pribadi, dan terlaksananya keinginan pribadi di bumi ini. Betapa berbahaya!

Marilah kita memeriksa batin kita. Kiranya Allah, dan bukan diri sendiri, yang menjadi pusat segala pengabdian kita. Kiranya kedaulatan-Nya yang mengarahkan segala langkah kita. Kiranya kehendak-Nya sajalah yang kita tempuh, walaupun jalan-jalan-Nya terjal, naik turun, berliku dan berkelok tajam; jika dibandingkan dengan kemauan kita sendiri. Berani? -- DKL

BERDOA IALAH MENYERAHKAN KEHENDAK DIRI
KE DALAM KEDAULATAN KEHENDAK ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org