Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2009/05/11

Senin, 11 Mei 2009

Bacaan   : Kejadian 50:15-21
Setahun : Mazmur 91-93
Nas       : Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20)

TEOLOGIA ARSIK

Arsik adalah makanan tradisional Batak. Terbuat dari bahan dasar ikan mas, arsik diolah dengan beragam bumbu; cabe, bawang, kunyit, jahe, lengkuas, merica, dan banyak lagi bumbu lain yang membuatnya kaya cita rasa. Arsik akan sangat nikmat jika bumbunya telah bercampur dan meresap dalam ikan mas tersebut. Setiap bahan dari masakan ini tidak akan terasa enak jika dipisah-pisahkan. Ikan mas saja ditumis tanpa bumbu, pasti hambar. Memakan cabe saja, pasti pedas. Kunyit pun tak enak dan pahit. Lengkuas terasa panas. Merica, tak ada yang mau makan. Namun ketika dipadukan, jadilah arsik -- ikan mas yang lezat.

Begitulah hidup dalam Tuhan. Jika dilihat sebagian bisa terasa pahit, pedas, dan tidak enak. Namun paduan yang pedas, pahit, dan hambar bisa menjadi nikmat. Yusuf bertumbuh bijaksana justru lewat pengalaman pahit dan pedas selama di Mesir. Dibenci saudara, dijual ke Mesir, menjadi budak Potifar, difitnah istri Potifar, dipenjara dan dilupakan, semuanya adalah pengalaman pahit di hidup Yusuf. Itu bisa saja menjadikannya pribadi yang penuh amarah, benci, dan dendam. Namun, Yusuf belajar melihat hal itu sebagai cara Tuhan memelihara Israel demi menggenapi janji-Nya kepada Abraham.

Inilah teologia arsik. Hidup kita ibarat arsik. Jangan hanya melihatnya sepenggal-sepenggal. Jangan terfokus pada sisi buruknya saja. Lihatlah secara keseluruhan. Pengalaman hidup yang pahit akan membuat iman dan karakter kita bertumbuh dewasa dan berbuah. Segala sesuatu yang awalnya tampak buruk adalah resep Tuhan meramu sebuah keindahan rohani dalam hidup kita. Tuhan, arsitek hidup manusia, akan menjadikan semua indah pada waktunya -- DBS

HIDUP SEPERTI ADONAN KUE YANG TERDIRI DARI BERBAGAI BAHAN
YANG TAK DAPAT DIRASA NIKMAT HINGGA KUE ITU DISAJIKAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org