Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2008/05/01

Kamis, 1 Mei 2008

Bacaan   : Kejadian 31:36-42
Setahun : 1Tawarikh 15-17
Nas       : Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan! (Ratapan 3:59)

PRAKTIK KETIDAKADILAN

Hari ini banyak negara memperingati Hari Buruh Internasional. Walau tidak resmi, masyarakat Indonesia juga memperingatinya. Sejarah hari buruh dimulai sekitar abad ke-18 saat berlangsung revolusi industri di Inggris yang dikenal dengan "Gerakan 8 Jam". Untuk memprotes perlakuan dunia industri terhadap para pekerjanya. Kala itu, pekerja dipaksa bekerja dalam jam kerja yang panjang dengan kondisi kerja yang buruk. Dunia internasional kemudian mengeluarkan konvensi tahun 1866 di Jenewa, bahwa jumlah jam kerja bagi para pekerja dalam satu hari maksimal 8 jam.

Namun, hingga kini praktik ketidakadilan terhadap para pekerja di berbagai sektor masih berlangsung. Demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, kadang pengusaha bertindak tidak adil terhadap para pekerjanya. Di pihak lain, di tengah sulitnya mencari pekerjaan, para pekerja tidak punya pilihan selain "menelan" perlakuan tidak adil itu demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Yakub pun mengalami ketidakadilan ketika bekerja pada Laban, pamannya. Selama 20 tahun bekerja, Laban kerap berlaku tidak adil terhadapnya. Ia tidak peduli dengan semua jerih lelah Yakub. Bahkan, 10 kali ia mengubah upah Yakub (ayat 41). Tetapi Allah tidak tinggal diam. Laban pun akhirnya menuai akibat dari kelicikannya, sedang Yakub kembali ke negerinya sebagai orang yang berhasil.

Pelajaran bagi kita. Kalau kita berada di posisi majikan, jangan memperlakukan para pekerja dengan tidak adil. Allah tidak akan tinggal diam terhadap ketidakadilan. Sebaliknya, kalau kita berada di posisi pekerja yang diperlakukan tidak adil, jangan berkecil hati. Allah selalu punya cara untuk "membalikkan keadaan" -AYA

ALLAH MEMBENCI KETIDAKADILAN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org