Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/04/30

Senin, 30 April 2007

Bacaan   : Matius 20:1-16
Setahun : 1Raja 8-9; Lukas 21:1-19
Nas       : Orang yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir (Matius 20:16)

DATANG TERLAMBAT

Eddie, seseorang yang terang-terangan menyebut dirinya ateis, menjalani seluruh hidupnya selama 50 tahun dengan menyangkal keberadaan Allah. Kemudian ia sakit keras, dan kondisi kesehatannya berangsur memburuk. Saat Eddie berbaring menanti ajal, hampir setiap hari ia dikunjungi beberapa teman kristianinya saat masih SMA. Mereka memberitahukan lagi kepadanya tentang kasih Kristus. Namun, semakin deka t Eddie pada kematian, ia tampak semakin tak berminat mengenal Allah.

Suatu hari Minggu, seorang pendeta berkunjung. Secara mengejutkan, Eddie berdoa bersama sang pendeta dan mohon pengampunan serta keselamatan kepada Yesus. Beberapa minggu kemudian, ia meninggal.

Eddie menyangkal Kristus selama 50 tahun dan ia hanya punya waktu dua minggu untuk mengasihi dan memercayai Dia. Namun karena imannya, ia mengalami kehadiran, kemuliaan, kasih, keagungan, dan kesempurnaan Allah. Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa hal itu tidak adil. Namun, berdasarkan perumpamaan Yesus dalam Matius 20, itu bukan masalah adil atau tidak, tetapi itu merupakan kebaikan dan anugerah Allah (ayat 11-15).

Apakah Anda sudah menanti begitu lama untuk percaya kepada Yesus dan menerima keselamatan-Nya sehingga Anda berpikir bahwa Anda mungkin sudah terlambat? Renungkan pencuri di atas salib, yang menaruh imannya kepada Yesus sesaat sebelum ia mati (Lukas 23:39-43). Percayalah kepada Yesus sekarang juga, dan terimalah karunia hidup kekal dari-Nya. Belum terlambat! -- JDB


Bila Tuhan memanggilmu hari ini,
Percayalah kepada Kristus, jangan tunggu lagi;
Besok mungkin sudah terlambat
Bila maut datang dan nasibmu sudah ditetapkan. -- Sper

JANGAN BERKATA, "BESOK," SAAT ALLAH BERKATA, "HARI INI!"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org