Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2007/02/14

Rabu, 14 Februari 2007

Bacaan   : 1 Yohanes 4:7-11
Setahun : Im 15-16; Matius 27:1-26
Nas       : Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih (1 Korintus 13:13)

ADA CINTA

Beberapa waktu lalu, saya berkirim-kiriman e-mail dengan seorang teman yang usianya mendekati 30 tahun dan tidak sedang menjalin hubungan asmara yang serius. Ia seorang pria kristiani yang berbakat, menyenangkan, tampan, dan beriman. Namun sejauh ini, segala hal romantis tampaknya tak banyak berarti lagi baginya.

Beberapa bulan sebelumnya, ia begitu bersemangat menjalin hubungan de-ngan seorang wanita muda sahabat penanya. Namun, dua minggu sebelum mereka bertemu untuk kali pertama, wanita itu tewas tertabrak seorang pengemudi mabuk. Teman saya pun pergi menemui keluarga wanita itu, ikut berbelasungkawa, dan mengatasi kehilangannya sendiri.

Dewasa ini, banyak orang merasakan ketidakhadiran cinta, sejelas orang lain yang merayakan kehadirannya. Di dunia di mana cinta sangat berarti, adakah firman Tuhan yang berlaku bagi setiap orang, baik yang memiliki maupun tidak memiliki kekasih?

Fokus 1 Yohanes 4 bukanlah tentang dicintai orang lain, melainkan tentang kasih Allah kepada kita dan kasih kita kepada sesama (ay. 7-11). Menurut 1 Korintus 13:7, kasih seperti ini "menahan segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu". Bagaimana mungkin? Karena kasih Allah "telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus" (Rm. 5:5).

Setelah kartu dan bunga lama dilupakan, selalu ada kasih dari hati Allah bagi kita! -- DCM

Hari ini saat kita mengungkapkan
Kasih setia yang tak kunjung padam,
Jangan lupa bahwa kasih Allah yang sempurna
Dinyatakan kepada kita di dalam Anak-Nya. -- Hess

SEMAKIN DALAM KITA MEMAHAMI KASIH ALLAH BAGI KITA
SEMAKIN BANYAK KASIH YANG KITA TUNJUKKAN KEPADA SESAMA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org