Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2004/01/12

Senin, 12 Januari 2004

Bacaan   : Wahyu 3:14-22
Setahun : Kejadian 29-30; Matius 9:1-17
Nas       : Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas (Wahyu 3:15)

SUAM-SUAM KUKU

Saya menyukai sup yang panas mengepul dan minuman ringan yang sedingin es. Saya tidak suka jika salah satunya suam-suam kuku. Yesus juga bersikap seperti itu terhadap mereka yang mengaku sebagai anak-Nya. Dia tidak suka hal yang suam-suam kuku. Dia berharap agar mereka dingin atau panas (Wahyu 3:15).

Sebagian orang menganggap istilah dingin mengacu pada perlawanan terhadap Yesus dan Injil. Namun, menurut saya tidak mungkin Dia lebih memilih perlawanan daripada pelayanan yang setengah hati. Saat menasihati jemaat Laodikia, mungkin yang ada di benak Yesus adalah dua mata air di daerah itu, yaitu mata air panas mineral di Hierapolis dan mata air dingin yang jernih di Kolose. Mata air panas dipercaya dapat mengobati penyakit, sementara mata air dingin memberikan kesegaran. Jadi, orang-orang kristiani di Laodikia tidak menjadi sumber penyembuhan bagi penyakit rohani, dan tidak juga memberikan kesegaran bagi orang yang letih. Mereka adalah orang yang suam-suam kuku dan tidak menjadi penolong bagi yang lain.

Anda perlu menanyakan hal-hal berikut: Apakah saya memberikan kesegaran bagi orang yang letih rohani dengan memberikan dorongan semangat, sukacita, dan pengharapan bagi mereka? Apakah saya membawa kesembuhan dengan cara menantang orang-orang yang acuh tak acuh, menunjukkan kebenaran bagi yang tersesat, dan memotivasi yang tak bersemangat? Ingatlah, kita tidak dapat menolong siapa pun jika kita suam-suam kuku. Tuhan ingin agar kita menjadi dingin atau panas, tergantung pada kebutuhan sesama kita saat itu -- Herb Vander Lugt

ORANG KRISTIANI YANG SETENGAH HATI
PERLU MEMPERBARUI HATINYA BAGI ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org