Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2003/08/02

Sabtu, 2 Agustus 2003

Bacaan   : Hakim-hakim 10:6-16
Setahun : Yesaya 19-21
Nas       : Dan mereka menjauhkan para allah asing dari tengah-tengah mereka, lalu mereka beribadah kepada Tuhan. Maka Tuhan tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka (Hakim-hakim 10:16)

KESEDIHAN TUHAN

Kitab Hakim-hakim dalam Perjanjian Lama memuat kisah menyedihkan tentang umat Allah yang terbelenggu dalam "lingkaran setan" pemberontakan, hukuman, pertobatan, dan pengampunan. Siklus ini terulang kembali setiap kali Allah selesai campur tangan. Apabila penderitaan datang menghampiri, barulah mereka berseru-seru kepada Allah: "Kata orang Israel kepada Tuhan, 'Kami telah berbuat dosa. Lakukanlah kepada kami segala yang baik di mata-Mu. Hanya tolonglah kiranya kami sekarang ini!'" (Hakim-hakim 10:15).

Dalam kitab Hakim-hakim disebutkan bahwa mereka enam kali berseru kepada Allah, dan Dia selalu datang menolong. Namun sesungguhnya Tuhan sendiri juga bersusah hati melihat umat-Nya menderita. Alkitab mencatat pernyataan yang luar biasa mengenai Allah yang Mahakuasa, "Maka Tuhan tidak dapat lagi menahan hati-Nya melihat kesukaran mereka" (ayat 16).

Penderitaan yang kita alami sebagai akibat pemberontakan rohani akan selalu membuat Tuhan bersedih hati. Seperti yang ditulis Nabi Yesaya, "Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala kesesakan mereka" (Yesaya 63:9).

Kesedihan Allah memuncak ketika Putra-Nya, Yesus Kristus, disalibkan dan mati untuk dosa-dosa kita. Kita tidak akan pernah bisa memahami betapa dalamnya kepedihan Allah ketika hubungan Bapa dan Putra terputus (Matius 27:46-50).

Marilah kita senantiasa mengingat bahwa Allah telah bersedih karena kita, bahkan saat kita memuji Dia atas mukjizat keselamatan yang diberikan kepada kita -- David McCasland

DOSA MEMBAWA PENDERITAAN BAGI KITA
DAN JUGA BAGI ALLAH

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org