Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/07/06

Sabtu, 6 Juli 2002

Bacaan   : Wahyu 3:14-22
Setahun : Ayub 32-33; Kisah Para Rasul 14
Nas       : Kamu berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa (Wahyu 3:17)

GEREJA KAYA YANG MISKIN

Laodikia adalah kota yang kaya, demikian pula dengan jemaat gerejanya. Kota itu disokong oleh tiga industri besar: keuangan, tekstil, dan obat mata. Laodikia juga merupakan pusat perbankan yang besar. Berbagai pakaian mahal dari wol hitam yang dipakai oleh para hartawan Roma pun diproduksi di kota ini. Dunia farmasi juga berkembang pesat karena obat mata yang diproduksi di kota ini dijual ke seluruh penjuru dunia. Itu sebabnya warga gereja yang kaya ini menyombongkan diri dengan berkata bahwa mereka "tidak kekurangan apa-apa" (Wahyu 3:17).

Betapa kelirunya pemikiran mereka! Yesus mencela kerohanian mereka yang "suam-suam kuku," sehingga Dia akan memuntahkan mereka dari mulut-Nya (ayat 15,16). Dengan menggunakan ilustrasi yang dapat mereka pahami, Yesus berkata bahwa mereka perlu membeli "emas yang telah dimurnikan dalam api," yakni kekayaan surgawi. Mereka juga harus memakai pakaian putih yang telah dibasuh hingga bersih dalam darah Anak Domba. Mereka perlu mengoleskan minyak untuk melumas mata mereka (mengizinkan Roh Kudus memberi mereka penglihatan rohani), sehingga mereka dapat menerima dan memahami kebenaran Allah (ayat 18).

Apakah Anda miskin secara rohani? Apakah kekayaan dan harta duniawi yang Anda miliki jauh lebih besar dari kekayaan rohani Anda? Kristus berdiri di muka pintu hati jemaat Laodikia dan terus mengetuk, menunggu mereka menyadari kebutuhan mereka akan Dia (ayat 20). Apakah saat ini Dia juga sedang menunggu Anda? -DCE

ORANG-ORANG TERKAYA DI DUNIA ADALAH
MEREKA YANG MENGINVESTASIKAN HIDUPNYA DI SURGA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org