Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1999/08/06

Jumat, 6 Agustus 1999

Bacaan   : Lukas 5:1-11
Setahun : Yeremia 3-5
Nas       : Petrus...tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa" (Lukas 5:8)

KESEJAHTERAAN SEJATI

Bayangkan bila Anda memiliki konsultan keuangan yang mampu memprediksi pasar bursa dengan sangat akurat. Pasar bursa itu pasti akan segera membuat hidup Anda makmur. Atau, Anda seorang nelayan, dan memiliki seorang sahabat yang selalu dapat menunjukkan tempat dan waktu yang tepat untuk menangkap ikan, maka setiap hari Anda akan memperoleh banyak uang.

Saya bertanya-tanya dalam hati, apakah daya tarik kesuksesan semacam itu yang terlintas di benak keempat nelayan musiman yang mengikuti petunjuk Yesus? Setelah bekerja keras sepanjang malam tanpa hasil, akhirnya mereka menebarkan jala seperti perintah-Nya, dan banyaknya hasil tangkapan mereka hampir menenggelamkan dua buah perahu (Lukas 5:6-7).

Saat ini banyak orang tertarik kepada Yesus karena mendengar pernyataan orang bahwa Allah menginginkan mereka sehat dan sejahtera. Yesus memang selalu menunjukkan perhatian terhadap mereka yang sakit dan miskin. Dan, memang tidak keliru jika kita memasukkan kesehatan dan kebutuhan materi dalam pokok-pokok doa kita, karena Bapa surgawi sangat memperhatikan kita (Matius 7:7-11). Namun perhatian dan sukacita-Nya yang terbesar bukanlah untuk "mengisi jala kita dengan ikan." Dia ingin mengisi hati kita dengan kasih-Nya sehingga kita dapat menjadi penjala manusia. Dia dapat melakukannya hanya jika kita mengakui, seperti Petrus (Lukas 5:8), betapa kita ini sungguh miskin secara rohani. Orang yang paling kaya adalah mereka yang telah mengalami kasih Kristus dan mau membagikannya dengan orang lain. Itulah kesejahteraan yang sejati! -- DJD


The riches of this world are vain,
They vanish in a day;
But sweet the treasures of God's love --
They never pass away. -- Bosch

ORANG YANG PALING MISKIN
ADALAH ORANG YANG TAK MEMILIKI APA PUN SELAIN UANG

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org