Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/12/19

Jumat, 19 Desember 1997

Bacaan   : Yakobus 5:1-6
Setahun : Yakobus 3-5
Nas       : Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat (1Timotius 6:9)

PERSOALAN UANG

Saat di Haiti, saya melihat seorang wanita tua miskin di sebuah pos misi. Ia telah berjalan berkilo-kilo meter untuk mencari makan, tetapi masih juga membaginya dengan seorang gadis muda. Ketika saya menceritakannya kepada "Granny," seorang veteran utusan Injil, ia berkata, "Herb, orang yang sangat miskin jauh lebih murah hati daripada orang yang sangat kaya."

Saya pikir Granny benar. Meskipun ada beberapa jutawan yang saleh, dermawan, dan baik hati, mereka itu hanya perkecualian dari yang lazim.

Sejak zaman nabi-nabi Perjanjian Lama hingga kini, banyak kaum kaya yang memeras kaum miskin. Yakobus memperingatkan orang sezamannya bahwa kekayaan orang yang menindas kaum miskin "akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api" (Yakobus 5:3).

Bahkan masa kini orang kaya menyumbang relatif sedikit bagi yang membutuhkan. Penulis terkenal Vance Packard berkata bahwa Amerika memiliki setidaknya 800 orang dengan kekayaan lebih dari Rp 250 milyar. Seberapa banyak yang mereka sumbangkan untuk gereja dan amal? Kurang dari 2%!

Terkadang saya ingin memiliki kekayaan, memikirkan hal-hal baik yang bisa saya lakukan dengan itu. Jika terjadi, sungguhkah saya akan melakukannya? Paulus mengingatkan bahwa menginginkan kekayaan merupakan jerat (1Timotius 6:9). Menyadari hal ini, kita patut menghargai orang kaya yang murah hati. Kita juga patut bersyukur kepada Allah atas berkat yang dilimpahkan-Nya kepada kita, dan salurkanlah berkat itu sesuai dengan kemampuan kita [HVL]


FOR FURTHER STUDY
Compare the rich young ruler (Lk. 18:18-27)
with the believers at Macedonia (2Cor. 8:1-6).
Who gave generously? How does this apply to your life?

ORANG YANG TIDAK MEMILIKI UANG DISEBUT MISKIN
ORANG YANG TIDAK MEMILIKI APAPUN SELAIN UANG JAUH LEBIH MISKIN

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org