Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/12/12

Jumat, 12 Desember 1997

Bacaan   : 2Timotius 2:19-26
Setahun : Titus 1-3
Nas       : Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai (2Timotius 2:22)

LANGKAH AWAL YANG FATAL

Alypius, seorang teoritikus musik abad keempat, sering didesak para tetangganya untuk menonton pertarungan gladiator. Ia selalu menolak karena membenci kekejaman pertandingan biadab itu.

Namun suatu hari ia dipaksa menghadiri pertandingan itu. Bertekad untuk tidak melihat pemandangan berdarah itu, Alypius memejamkan mata rapat-rapat. Namun sebuah teriakan menyayat mendorongnya untuk mengintip tepat saat salah seorang petarung menerima pukulan yang fatal. Penulis J.N. Norton berkomentar, "Lambat laun perasaan [Alypius] yang baik menjadi tumpul, dan ia pun larut dalam teriakan dan seruan orang banyak yang hiruk pikuk. Sejak saat itu ia berubah -- berubah menjadi lebih buruk; tidak hanya gemar menghadiri pertandingan semacam itu, ia pun mendorong orang lain melakukan hal yang sama."

Meski pada awalnya Alypius masuk ke tempat pertandingan bukan atas kehendaknya, tetapi kerelaannya membuka diri pada hal yang jahat menunjukkan apa yang dapat terjadi pada orang yang terbaik sekalipun saat mereka sedikit saja menikmati kesenangan yang merusak. Sebelum menyadarinya, mereka sudah terlanjur diperbudak.

Rasul Paulus menasihati Timotius agar sejak awal menjauhi dan menghentikan segala yang jahat (2Timotius 2:22). Ia sadar bahwa mengganti nafsu jahat dengan mengejar hal-hal yang baik dari Allah merupakan cara terbaik untuk menjauhkan diri dari masalah.

Langkah terburuk seringkali merupakan awal yang mematikan! [RWD]


We can't afford to play with fire
Or tempt a serpent's bite,
Nor can we ever think that sin
Will bring us true delight. -- Anon

BERILAH KESEMPATAN BAGI DOSA SEPANJANG SATU CM
MAKA IA AKAN BERKEMBANG MENJADI SATU KM

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org