Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/12/10

Rabu, 10 Desember 1997

Bacaan   : 1Timotius 6:3-16
Setahun : 1Timotius 4-6
Nas       : Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat...sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu (Kolose 1:18)

FOKUS TUNGGAL

Pam Sneddon mengambil mata pelajaran fotografi. Dalam salah satu tugasnya, ia memilih anak perempuannya yang berusia 6 tahun sebagai subjeknya. Pam memintanya duduk di lereng bukit yang indah. Di dekat lokasi itu terdapat sebuah pohon apel yang sedang berbunga. Pam tak mampu menahan diri. Akhirnya ia membuat pohon itu tampak lebih jelas dalam pemotretannya.

Pam terkejut ketika gurunya menyatakan ada yang salah dengan fotonya. Pohon apel itu menggangu fokus utamanya, yakni gadis kecil itu.

"Lihatlah foto ini," kata gurunya. "Pohon ini tampak bersaing dengan subjekmu. Pilihlah satu sasaran saja dan singkirkan lainnya."

Pelajaran di atas tidak hanya berlaku dalam ketrampilan memotret yang baik. Sebagai murid Yesus Kristus, kita pun harus memusatkan perhatian hanya kepada-Nya. Seperti tukang potret amatir, kita sering tertarik pada "pohon apel yang sedang berbunga." Kita lebih memperhatikan hobi, teman, keluarga, atau pekerjaan.

Kristus layak mendapat perhatian kita karena Dialah "Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut" (1Timotius 6:15,16). Artinya, kita harus menjadikan hal-hal lain yang kita anggap penting sebagai latar belakang saja -- atau memotongnya sekalian agar fokus kita tidak terganggu.

Apapun yang mengganggu hubungan kita dengan Yesus harus disingkirkan. Sebagai Allah yang agung, Dia harus menjadi fokus tunggal dari hidup kita [DCE]


In Christ alone the earth shall find its answer,
A refuge from its doubts, its fears, its strife;
This God-revealed-in-flesh, this precious Savior,
Forever is the Way, the Truth, the Life! -- Calenberg

JIKA KRISTUS MENJADI PUSAT HIDUP ANDA
ANDA HARUS SELALU MEMFOKUSKAN DIRI KEPADA-NYA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org