Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/11/26

Rabu, 26 November 1997

Bacaan   : Pengkhotbah 5:10-20
Setahun : 1Korintus 13-16
Nas       : Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya (Pengkhotbah 5:10)

"SAYA INGIN LEBIH"

Segala sesuatu berjalan dengan baik seperti yang saya harapkan ketika mengajar Sekolah Minggu untuk kelompok anak umur dua tahun. Tetapi kemudian datanglah "Charlie." Begitu diturunkan dari gendongan ibunya, mulailah ia meronta-ronta dan merepotkan beberapa orang. Ia terus merengek, mula-mula kepada ibunya, kemudian kepada ayahnya.

Lalu terjatuhlah uang satu nikel dari kantung ayahnya, dan tiba-tiba berubahlah sikap Charlie. Setelah menaruh uang 5 sen itu ke dalam genggaman tangannya yang mungil dan lucu, mulailah Charlie berteriak-teriak, "Saya mau uang lebih banyak lagi!" Akhirnya, seseorang yang ada di sana berpikir mungkin ia dapat menenangkan Charlie dengan memberinya uang satu Peny. Segera teriakannya berubah menjadi, "Saya mau satu Peny lagi!" Akhirnya, ia berseru kembali seperti semula, "Saya mau lebih banyak uang."

Orang dewasa pun seringkali berbuat seperti anak ini. Memang kita membutuhkan uang. Tetapi seperti orang bijaksana yang menulis kitab Pengkhotbah, ia menyadari bahwa siapa yang cinta uang tidak akan pernah puas olehnya (5:10). Karena itu, yang terbaik adalah bekerja keras dan bersyukur atas tambahan apa pun yang Tuhan berikan.

Ya, mengasihi dan mempercayai Allah jauh lebih bijaksana daripada menjadi seperti Charlie, yang menghadapi keresahannya dengan seruan, "Saya ingin lebih banyak uang!" Jika kita memiliki Tuhan dalam hidup, kita tidak memerlukan apa-apa lagi [MRD II]


When you look at others with their lands and gold,
Think that God has promised you His wealth untold;
Count your many blessings -- money cannot buy
Your reward in heaven nor your home on high. -- Oatman

LEBIH BAIK KAYA DI DALAM ALLAH
DARIPADA KAYA DI DALAM HARTA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org