Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/12/09 |
|
Rabu, 9 Desember 2020 Bacaan : Matius 8:28-34 Setahun : 1 Timotius 1-6 Nas : Mereka pun berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Apakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" (Matius 8:29)
|
|
Cara kerja otak manusia memang unik. Mudah menyerap informasi sebagai pengetahuan. Termasuk pengetahuan yang membutuhkan tindak lanjut perbuatan. Tetapi, jikalau tidak segera ada tindakan, otak kita justru membangun benteng bermacam alasan mengapa kita tidak menindaklanjuti. Contoh, Toni tahu harus belajar tetapi tidak segera melakukannya atau terus menundanya. Akhirnya, ia benar-benar tidak belajar sambil otaknya menemukan seribu alasan untuk membenarkannya. Mekanisme ini patut kita waspadai. Kejadian pengusiran setan di daerah Gadara didahului oleh penyeberangan melalui Danau Galilea-Yesus meneduhkan angin ribut (Mat. 8:23-27). Adegan itu ditutup dengan sebuah pertanyaan tentang siapakah Yesus itu, Pria yang sanggup membuat angin dan danau tunduk pada-Nya (ay. 27). Murid-murid terheran-heran tak mengerti. Giliran adegan berikut, ternyata muncul jawabannya, Dia itu "Anak Allah"-meluncur dari mulut setan-setan (ay. 29). Jawaban yang benar! Artinya, setan tahu siapa Yesus, tetapi mereka tetap melawan Dia. Begitulah setan, tahu Yesus namun tidak mengikut dan menyembah Dia. Pengetahuan tanpa segera diikuti respons tindakan memang berbahaya. Berhenti cuma sampai tahu. Nantinya kita justru berpotensi mengerjakan sesuatu yang menentang pengetahuan itu. Termasuk jika kita hanya tahu tentang Tuhan. Tahu banyak serta pintar bicara tentang Tuhan tetapi tidak berlanjut dengan mengenal, mengasihi, menyembah, dan melayani Dia, itu sungguh berbahaya. Tiba waktunya kita malah merasa sah-sah saja melakukan tindakan melawan Tuhan. Kalau begitu, apa bedanya dengan setan? --PAD/www.renunganharian.net TAHU TENTANG YESUS TETAPI MEMBENCI DIA IALAH TINDAKAN SATANIS.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |