Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/11/16 |
|
Selasa, 16 November 2021 Bacaan : KEJADIAN 4:3-16 Setahun : Kisah Para Rasul 20-22 Nas : "... dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kejadian 4:7)
|
|
Apakah hubungannya antara masalah dengan amarah? Amarah timbul karena ada masalah. Amarah adalah reaksi emosional atas masalah. Seumpama bom, suatu saat meledak sebab memang sudah ada bahan peledaknya. Tinggal kapan tombol pemicunya bikin gara-gara. Namun, satu hal yang harus kita ingat, reaksi amarah itu hanya indikasi adanya masalah; bukan solusi bagi masalah itu. Kain punya masalah. Hatinya panas, mukanya muram (ay. 6). Ada gelora emosi panas dalam jiwanya. Tuhan membuka pembicaraan dengannya, menyinggung emosi itu, supaya Kain menyadari masalahnya (ay. 6-7)-masalah berkaitan dengan ibadahnya (ay. 3, 5). Tuhan mengarahkan Kain agar melihat amarahnya sebagai kendaraan menuju ke hal yang seharusnya ia pedulikan. Namun, alih-alih mengikuti arahan itu dan mencari solusi, ia membiarkan amarahnya meledak berupa tindakan yang menjadikan adiknya sebagai korban pelampiasan (ay. 8). Darah tertumpah. Tanah berteriak. Iblis bersorak. Tak satu pun kita yang bebas masalah, hanya tak setiap masalah kita sadari-termasuk yang sudah akut. Ibaratnya bahan peledak telah tersedia. Sebaiknya kita peduli pada emosi negatif yang bergemuruh di hati sebelum itu meledak jadi amarah tak terkendali. Bersyukurlah ada indikasi. Bawa dalam doa. Periksa hati. Sedini mungkin komunikasikan kepada pihak yang tepercaya. Fokuslah pada solusi masalah, bukan pelampiasan amarah. Supaya si jahat tidak diuntungkan oleh ledakan amarah yang hanya akan menyisakan penyesalan tak berguna. --PAD/www.renunganharian.net JANGANLAH MATAHARI TERBENAM, SEBELUM PADAM KEMARAHANMU
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |