Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2014/11/08 |
|
Sabtu, 8 November 2014 Bacaan : Efesus 2:1-10 Setahun : Yohanes 19-21 Nas : Sebab karena anugerah kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. (Efesus 2:8)
|
|
Carut marut kondisi lalu lintas di kota besar membawa berkat tersendiri bagi pengatur lalu lintas dadakan yang lebih dikenal sebagai 'polisi cepek'. Tak dapat dipungkiri, ketika jalanan macet, kehadiran mereka cukup membantu. Sayang, ketika jalanan lancar, mereka tetap hadir demi mengais rupiah. Tak jarang mereka malah jadi biang kemacetan. Nah, saya tak pernah memberi uang pada polisi cepek saat jalanan lancar. Mereka tidak melakukan apa pun untuk saya, mengapa saya harus memberi mereka uang? Menanggapi sikap itu, istri saya berkata, "Kamu belum mengerti makna kasih karunia." Saya tertegun. Betapa saya sudah menjadi orang yang penuh perhitungan. Memang kita tidak harus memberi uang pada polisi cepek tadi, tapi saya belajar prinsip memberi: bukan berdasarkan apa yang sudah orang lain lakukan bagi saya. Kita terbiasa hidup dalam suatu pola di mana kita harus melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum kita pantas menerima upah. Syukurlah, sebagai orang percaya, kita diselamatkan bukan atas hasil usaha kita. Kita tak melakukan apa-apa; semua pemberian Allah semata (ay. 8). Bukan karena keselamatan tak berharga. Justru sebaliknya. Keselamatan itu teramat berharga. Segala sesuatu yang kita lakukan tak akan membuat kita pantas menerimanya. Allah tak menuntut kita melakukan sesuatu terlebih dahulu agar kita pantas diselamatkan. Itulah makna kasih karunia. Semoga kasih karunia yang sudah kita terima mengajar kita untuk tak selalu berhitung ketika memberi pada sesama. -- Okky Sutanto /Renungan Harian JIKA ALLAH MENGHITUNG-HITUNG KEBAIKAN DAN KEBURUKAN KITA,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |