Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/10/21 |
|
Kamis, 21 Oktober 2021 Bacaan : AMSAL 26:13-16 Setahun : Lukas 2-3 Nas : Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena tangannya enggan bekerja. (Amsal 21:25)
|
|
Kita tentu tidak mau hidup bersama seorang pembunuh, bukan? Akan tetapi, sadarkah bahwa kita sering kali hidup nyaman bersama pembunuh yang kejam? Pembunuh itu bernama kemalasan. Apa yang dibunuhnya? Semua kemungkinan kita untuk mencapai keberhasilan. Meskipun Anda memiliki pelbagai faktor yang dibutuhkan untuk berhasil tetapi bila Anda malas maka keberhasilan tidak akan menghampiri dirimu. Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah hidup dalam kemalasan? Amsal memberikan empat karakteristik orang yang malas. Pertama, si pemalas selalu menciptakan alasan yang tidak masuk akal untuk membenarkan kemalasannya (ay. 13). Kedua, si pemalas suka menunda suatu pekerjaan (ay. 14). Ketiga, si pemalas terbiasa tidak menyelesaikan tugas yang sudah dimulainya (ay. 15). Terakhir, si pemalas sering merasa diri paling benar dibandingkan orang lain (ay. 16). Berdasarkan panduan dari Amsal ini, marilah kita memeriksa diri dengan teliti dan jujur. Apakah kita sudah bersahabat dan bahkan dikuasai oleh kemalasan? Bertobatlah dari kemalasan sebelum Anda menyesal karena sudah membuang banyak kesempatan berharga untuk berhasil tanpa bisa memperolehnya kembali. Jangan lupa, kemalasan juga adalah dosa yang dibenci oleh Tuhan karena kita tidak mengembangkan potensi yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita (Mat. 25:26). --JIM/www.renunganharian.net KITA MENGHANCURKAN MASA DEPAN SENDIRI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |