MATA AIR KESALEHAN

Jika kita senantiasa bersyukur kepada Allah dari dalam hati, kita akan menjadi semakin saleh. Pemikiran ini timbul ketika saya membaca sepucuk surat dari seorang sahabat, seorang pendeta tua yang telah saya kenal selama lebih dari 40 tahun. Ia kagum atas kebaikan Tuhan kepadanya -- sebuah pelayanan yang menghasilkan buah dalam usianya yang sudah 80-an, sebuah pernikahan yang bahagia selama lebih dari 60 tahun, sebuah keluarga yang penuh cintakasih, dan sejumlah besar sahabat yang banyak di antara mereka menjadi percaya lewat kesaksiannya. Melihat kembali kehidupannya, ia berkata, "Saya tidak tahu apakah saya menyelesaikan hidup ini dengan baik atau tidak, tetapi saya menyelesaikannya dengan penuh ucapan syukur." Saya berkata kepadanya bahwa setiap orang yang menyelesaikan hidupnya dengan penuh ucapan syukur, berarti menyelesaikannya dengan baik.

Saya yakin bahwa ucapan syukur yang tulus merupakan mata air kesalehan. Orang-orang yang menyadari ketidaklayakannya atas kebaikan Allah dan dipenuhi dengan ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas kebaikan, belas kasihan dan anugerah-Nya tidak mungkin menjadi sombong, tidak puas, egois, pendendam, atau pembenci.

Jika setiap hari kita bercermin pada apa yang telah Tuhan lakukan untuk kita, kita akan menjadi orang yang selalu mengucap syukur. Dan orang yang selalu bersyukur menjadi orang yang saleh. Sungguh, "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi" (Mazmur 92:2) [HVL]

Give me a spirit of thankfulness, Lord,
For numberless blessings given,
Blessing that daily come to me
Like dewdrops falling from heaven. -- Dawe

UCAPAN SYUKUR KEPADA ALLAH
MEMBAWA PERTUMBUHAN DALAM KESALEHAN