MENULAR

Seorang sahabat dekat saya bertemu dengan seorang pengkhotbah jalanan yang membawa spanduk di Michigan State University. Sahabat saya, yang sedang belajar di sana dan baru menjadi orang Kristen selama dua tahun, memiliki perasaan yang bercampur aduk mengenai keadaan itu. Ia pernah menjumpai beberapa pengkhotbah jalanan sebelumnya. Mereka menyerukan kabar keselamatan dengan cara dan semangat yang tampaknya justru lebih membahayakan daripada membawa kebaikan terhadap kesaksian tentang Kristus.

Namun orang ini berbeda dari yang lainnya. Sahabat saya pun akhirnya merasa yakin bahwa saudara di dalam Kristus ini memberitakan kebenaran Injil dengan kasih. Dengan segera ia menawarkan diri untuk menolong penginjil yang kelelahan itu dengan membawakan spanduknya. Ini berarti bahwa sahabat saya tadi harus menjadi sasaran ejekan dari teman-teman kuliahnya. Seorang mahasiswi bertanya kepadanya mengapa ia mau membawa spanduk itu. Ia mengungkapkan kekuatiran yang sama seperti dipikirkan sahabat saya sebelumnya. Sahabat saya menjelaskan bahwa pesan dan semangat yang dibawa pengkhotbah tersebut memang benar. Tak lama kemudian, mahasiswi ini meminta kepada teman saya agar ia juga dapat membawakan spanduk tersebut.

Keyakinan pengkhotbah jalanan itu menular. Apakah kerelaan kita untuk menjadi serupa dengan sang Juruselamat mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama? Tekad kita haruslah cukup kuat sehingga dapat membuatnya menular [MRD II]

Set us afire, Lord, stir us we pray!
While the world perishes, we go our way
Purposeless, passionless, day after day;
Set us afire, Lord, stir us today. -- Anon.

ANTUSIASME BAGI KRISTUS SIFATNYA MENULAR
SUDAHKAH ORANG LAIN TERTULAR DARI ANDA?