Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/09/28 |
|
Senin, 28 September 2020 Bacaan : Amos 6:1-14 Setahun : Zakharia 1-7 Nas : "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria...." (Amos 6:1)
|
|
Di tengah-tengah krisis wabah virus sejagad, Somad dan Udin berdialog. Dengan enteng Somad bertanya, "Memang seserius apa wabah ini sampai kita semua harus nongkrong di rumah terus?" Dengan lagak kocaknya, Udin menjawab, "Bang, klub malam dan tempat judi tutup. Gereja juga tutup. Kalau neraka dan surga saja sudah sepakat untuk hal yang sama, mana ada yang lebih serius daripada itu?" Somad manggut-manggut penuh pengertian. Amos, nabi Tuhan yang gelisah akibat kondisi bobrok masyarakatnya. Sekaligus ia cukup paham pergerakan politik internasional sezaman, terutama bahaya ekspansi dari negeri adikuasa, Asyur. Diteriakkannya peringatan bahwa bangsa-bangsa sekitar sudah kian melemah-mendekati keruntuhannya (ay. 2). Alih-alih bersikap waspada, Israel terbuai dalam rasa aman yang palsu. Banyak orang, terutama pemimpin-pemimpin, yang menikmati keamanan semu dalam kenyamanan pribadi (ay. 4-6). Ketidakwaspadaan ini kelak disusul oleh kejatuhan ibukota (Samaria) akibat gempuran Asyur. Teriakan Amos benar, tetapi tidak didengar. Tak ada yang serius menanggapinya. Bersikap serius terhadap ancaman bahaya sungguh penting, meski bukan berarti kita terus dihantui ketakutan. Terlalu takut tidak baik, namun terlalu santai serba pandang enteng sama tidak baiknya. Apalagi jika ketidakwaspadaan itu bukan hanya berpotensi mencelakakan diri sendiri, melainkan sesama juga. Pemulihan keadaan bakal terjadi apabila jumlah mereka yang serius menanggapi bahaya kian banyak. Sebab mereka mau berbuat sesuatu demi kebersamaan menanggulanginya. Termasuk di antara merekakah kita? Semoga demikian. --PAD/www.renunganharian.net JIKA KITA MERASA AMAN BELUM BERARTI KENYATAANNYA
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |