Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/09/24

Rabu, 24 September 2025

Bacaan   : 1 RAJA-RAJA 21:1-16
Setahun : Obaja 1, Yunus 1-4
Nas       : Lalu Ahab masuk ke dalam istananya dengan hati kesal dan gusar karena perkataan yang diucapkan Nabot, orang Yizre'el itu, kepadanya, "Aku tidak akan memberikan kepadamu milik pusaka nenek moyangku." (1 Raja-raja 21:4)

Penyebab Ketidakbahagiaan

"Puji Tuhan!" ucap seorang wanita sesudah menutup percakapan di telepon. Wajahnya tampak riang. Baru saja pihak swalayan langganannya memberitahu bahwa ia mendapat hadiah undian berupa panci penggorengan. Ia menelepon sahabatnya dan bercerita tentang hal itu. "Aku juga, " kata sahabatnya, "Aku dapat kalung emas seberat lima gram." Seketika wajah wanita itu berubah cemberut.

Hal serupa terjadi pada Ahab sesudah Nabot menolak bertransaksi dengannya. Ia merasa tidak senang karena terpikir olehnya, sebagai raja, ia belum mendapat segala yang terbaik dari negeri itu. Di samping istananya masih terdapat sebuah kebun anggur yang subur, yang cocok untuk dijadikan kebun sayur. Namun, si pemilik tidak bersedia menjual atau menukarnya dengan alasan kebun itu merupakan bagian dari milik pusaka nenek moyangnya. Terlihat Ahab masuk ke dalam istananya dengan kesal hati dan gusar. Ia berbaring sambil menelungkupkan wajahnya dan tidak mau makan. Izebel, istrinya yang kejam, bergegas mengambil tindakan demi mengembalikan kebahagiaan suaminya. Ia merancang siasat untuk memfitnah Nabot sehingga Nabot dihukum mati. Maka dengan leluasa Ahab mengambil kebun anggur itu.

Sekarang jelas terbentang penyebab ketidakbahagiaan. Seseorang merasa tidak senang bukan karena dirinya tidak diberkati oleh Tuhan, melainkan ia menimbang berkat milik orang lain yang lebih besar atau lebih baik dari miliknya. Atau singkatnya dikatakan, ia melirik ke kiri dan ke kanan. Sementara yang dilirik merasakan hal yang sama, dan akhirnya mereka semua tidak bahagia. Kita jangan seperti itu. Jangan rela kehilangan kesenangan hanya karena lirikan. Sadari berkat dalam genggaman tangan sudah merupakan takaran terbaik dari Tuhan. --LIN/www.renunganharian.net

KITA AKAN MENJADI ORANG-ORANG YANG BERBAHAGIA KETIKA KITA DAPAT
MENSYUKURI BERKAT TUHAN DALAM GENGGAMAN TANGAN KITA.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org