Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/09/06 |
|
Sabtu, 6 September 1997 Bacaan : Yeremia 8:4-17 Setahun : Yehezkiel 8-11 Nas : Tetapi mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu mereka akan rebah (Yeremia 8:12)
|
|
Nabi Yeremia memperingatkan bangsa Israel bahwa mereka yang hidupnya jahat dan tidak mau bertobat, suatu hari kelak akan mengalami murka Allah. Kebenaran ini terus diulang dalam Alkitab. Allah menggunakan rasa takut sebagai alat untuk membawa manusia kepada keselamatan dan menumbuhkan ketaatan. Rasa takut merupakan salah satu faktor yang amat penting dalam hidup saya. Dewasa ini ada dua kesalahan konsep yang telah melemahkan pengaruh moral dari rasa takut. Kesalahpahaman pertama adalah bahwa standar Alkitab yang mengatur perilaku kita sudah tidak berlaku lagi saat ini. Saya mengenal seorang guru sekolah negeri yang tidak merasa malu akan perilaku yang dinyatakan amoral oleh Alkitab, dan ia merasa tidak perlu bertobat. Kesalahpahaman kedua adalah bahwa jika memang ada Allah, maka Dia sangat bertoleransi dengan dosa sehingga secara otomatis akan mengampuni setiap orang (kecuali mungkin pelaku pembunuhan masal dan penganiaya anak-anak). Seorang wanita menulis surat kepada redaksi surat kabar lokal berkenaan dengan sikap sang guru yang tidak menyesal di atas. Ia menyatakan pandangan demikian, "Allah telah mangampuninya, demikian juga seharusnya dengan kita." Namun, bertentangan dengan kedua konsep yang salah di atas, kebenaran berasal dari Allah. Standar-Nya adalah mutlak, dan Dia menghukum orang yang tidak bertobat dari pelanggaran terhadap standar tersebut. Oleh karena itu, biarlah kita sungguh-sungguh takut terhadap akibat dosa dan menjadikannya sebagai pendorong yang membawa kita kepada pertobatan dan kesalehan hidup [HVL]
RASA TAKUT YANG BENAR
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |