Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/08/28 |
|
Rabu, 28 Agustus 2024 Bacaan : 2 RAJA-RAJA 6:24-33 Setahun : Ratapan 1-2 Nas : Selagi ia berbicara dengan mereka, datanglah raja mendapatkan dia. Kata raja kepadanya, "Sesungguhnya, malapetaka ini dari Tuhan. Untuk apa aku berharap kepada Tuhan lagi?" (2 Raja-raja 6:33)
|
|
Dunia sedang dilanda fakta-fakta yang mengkhawatirkan. Berita-berita mengenai resesi ekonomi seakan sudah menjadi isu global. Beberapa negara yang tadinya mengeklaim dirinya adidaya nyatanya mengakui bahwa dirinya tidak tahan menghadapi resesi, bahkan menyatakan negaranya di ambang kebangkrutan. Dampaknya pun meluas dan memengaruhi negara-negara di dunia ini. Tak ayal, seluruh negara di dunia ini pun sedang dilanda kenyataan yang menakutkan. Negeri Samaria dilanda resesi hebat akibat pengepungan yang dilakukan oleh tentara-tentara Benhadad. Harga-harga pangan tak terkendali dan bencana kelaparan pun terjadi. Dan fakta mengerikan yang dilihat raja Israel saat resesi itu adalah ketika mendengar langsung kesaksian ibu-ibu yang terpaksa memasak anaknya untuk dimakan bersama hari itu. Hati pemimpin mana yang tidak hancur melihat fakta mengerikan ini? Sungguh, raja Israel sudah hilang harapan sampai-sampai menyalahkan Tuhan atas semua malapetaka yang terjadi. Resesi dan beratnya tekanan hidup yang kita alami bisa saja membuat akhirnya kita menyerah. Tidak ada jalan keluar dari semua upaya yang kita lakukan. Kita pun hilang harapan dan menganggap Tuhan tidak peduli. Namun, apa pun anggapan negatif kita tentang Tuhan itu tidak membuat Ia murka kepada kita. Sebaliknya, Ia menyadari kepiluan hati kita dan turut merasakannya. Adakah sedikit saja iman untuk kita memercayai-Nya? --SYS/www.renunganharian.net DI SAAT KITA SUDAH MENYATAKAN KALAH DAN MENYERAH,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |