Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/08/25 |
|
Jumat, 25 Agustus 2023 Bacaan : KEJADIAN 40 Setahun : Yeremia 37-40 Nas : Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. (Kejadian 40:6)
|
|
Pernahkah kita mengalami sebuah situasi ketika kita sedang menghadapi situasi sulit dan butuh pertolongan, tetapi tiba-tiba kita menjumpai seseorang yang butuh pertolongan? Apa yang akan kita lakukan? Alih-alih menunjukkan perhatian dan kepedulian, bukankah kita lebih suka mengambil sikap untuk menghindar dengan dalih bahwa kita sendiri juga sedang butuh ditolong? Ketika Yusuf dalam penjara, ia melihat dua orang yang satu sel dengannya sedang bersusah hati. Situasi Yusuf pun sedang tidak lebih baik. Wajarlah seandainya ia mau fokus pada masalah-masalah pribadinya sendiri. Tetapi Yusuf belajar untuk menyadari ia bukan satu-satunya orang yang terluka. Yusuf memang terpenjara tetapi tidak dengan hatinya. Karena itulah, ia tetap berusaha peduli dengan kesusahan orang lain dan siapa tahu bisa memberi pertolongan. Berawal dari kepedulian Yusuf inilah juru roti dan juru minuman menerima jawaban atas mimpinya. Kisah kepedulian ini pula yang pada waktunya dipakai Allah untuk menjawab mimpi Yusuf. Acapkali pada saat kita sedang membutuhkan pertolongan, tidak jarang Tuhan menjawab doa kita dengan mengirimkan seseorang yang juga butuh ditolong. Mengingat apa yang pernah dialami Yusuf, kiranya hati kita digerakkan untuk tetap menunjukkan kepedulian dan jika mampu, menolongnya. Kita mungkin tidak memahami apa yang sedang Tuhan kerjakan melalui setiap peristiwa yang kita alami. Tuhan hanya menghendaki kita untuk mengerjakan bagian kita: menabur kebaikan apa pun situasinya. Di saat kita butuh pertolongan, Tuhan menghendaki agar mata hati kita tidak tertutup terhadap kesusahan orang lain. Apa yang kita tabur, kita akan menuainya. Saat kita memberi pertolongan, kita juga akan tertolong. -SYS Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. --SYS/www.renunganharian.net JANGANLAH KITA JEMU-JEMU BERBUAT BAIK, KARENA APABILA SUDAH DATANG
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |