Mendukung Pemimpin

Pergantian kepemimpinan biasanya tidak selalu mudah. Bukan hanya bagi sang pemimpin, namun juga bagi mereka yang dipimpinnya. Akan ada masa transisi dan berbagai penyesuaian baru. Jika pemimpin dan para anggotanya dapat bekerja sama dan saling mendukung, mereka dapat meraih keberhasilan bersama-sama. Sebaliknya, mereka juga dapat saling menyakiti, saling melukai dan menjadi penghambat dalam mencapai tujuan bersama.

Yosua menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan dan berperang untuk merebut negeri itu. Tugas besar ini membutuhkan dukungan seluruh umat. Sewaktu Musa masih hidup, suku Ruben, suku Gad dan setengah suku Manasye telah mendapat tanah pusaka di seberang Yordan, dengan syarat bahwa kaum laki-laki mereka akan tetap ikut menyeberangi Yordan dan berperang bersama suku-suku Israel lainnya, hingga semua suku beroleh tanah pusaka (Bil. 32).

Yosua mengingatkan ketiga suku itu akan komitmen mereka (ay. 12) dan mereka kembali berikrar setia. Mereka sepenuhnya akan tunduk kepada Yosua, sebagaimana mereka tunduk kepada Musa (ay. 16-17). Mereka hanya berharap penyertaan Allah atas Yosua. Dukungan mereka itu makin memantapkan hati Yosua. Tuhan pun memakai rekan-rekannya menjadi alat-Nya untuk meneguhkan Yosua menjalani panggilan-Nya. Kiranya kita juga senantiasa mendukung para pemimpin kita dalam mengerjakan panggilan Tuhan. Menyemangati, menolong, bekerja sama, memberi koreksi agar tetap di jalan yang benar, adalah wujud dukungan yang dapat kita berikan. --HT/www.renunganharian.net

APAKAH SAYA MENDORONG ATAU MENGHAMBAT PEMIMPIN SAYA
DALAM MELAKUKAN PEKERJAAN TUHAN?

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA