Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/08/09 |
|
Senin, 9 Agustus 2021 Bacaan : MARKUS 4:35-41 Setahun : Yesaya 43-46 Nas : Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan memakai bantal. Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, "Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?" (Markus 4:38)
|
|
Yesus mengajak para murid bertolak ke seberang Danau Galilea, setelah seharian Dia mengajar banyak orang. Dia kelelahan, sehingga tertidur di buritan perahu saat topan dahsyat menghantam mereka. Itu bukan topan biasa, sebab sebagian besar murid-Nya adalah nelayan dan sudah biasa menghadapi badai. Matius 8:24 menyebutnya sebagai "angin ribut", yang diterjemahkan dari kata seismos, yakni badai laut yang diakibatkan gempa bumi. Dari kata itu kita mengenal seismometer dan seismograf, alat pengukur getaran dan pencatat getaran gempa. Jadi itu serupa tsunami yang bersiap menghanyutkan mereka. Syukurlah, saat perahu nyaris karam, para murid berteriak kepada Yesus, walau dengan nada marah, "Tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?" Lalu Dia bangun dan meredakan badai itu. Mereka pun dilanda ketakjuban terhadap-Nya. Badai hidup bisa datang kapan saja. Bentuknya pun beragam. Mungkin berupa diagnosa dokter yang menakutkan. Kematian orang terkasih. Usaha yang bangkrut. Kehilangan pekerjaan. Gagal dalam ujian. Ditimpa kemalangan. Badai itu amat menyita perhatian kita. Membuat kita mengira kita sendirian menghadapinya. Tuhan terasa sangat jauh. Tak bisa diharapkan. Pikiran-pikiran jahat mulai menguasai benak kita. Bahwa Dia tak peduli dengan kita. Bahwa hidup kita ada di luar jangkauan-Nya. Namun dalam situasi seperti itu, yang terbaik adalah, tetap datang kepada-Nya. Saat kita melalui badai bersama-Nya, kita akan takjub melihat pemeliharaan dan kuasa-Nya bagi kita. --HT/www.renunganharian.net JANGAN BIARKAN BERBAGAI KEKALUTAN HIDUP
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |