Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/07/25 |
|
Senin, 25 Juli 2022 Bacaan : KEJADIAN 8 Setahun : Amsal 24-27 Nas : "Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." (Kejadian 8:22)
|
|
Saya selalu merasa kagum kala membaca kitab Kejadian. Tepatnya, kagum pada Allah sebagaimana yang dituturkan oleh narasinya. Allah yang Mahasempurna namun dapat merangkul ketidaksempurnaan dunia ciptaan-Nya yang berdosa ini dengan cinta dan kesetiaan yang tiada tara. Semula, karena "tidak tahan" melihat kerusakan bumi akibat ulah jahat manusia, Allah menulahinya dengan air bah! (Kej. 6:5-7). Terkesan seolah-olah kemusnahan total akibat bencana itu bakal memberi harapan bagi datangnya dunia baru sesudahnya. Nyatanya tidak! Allah tahu, dunia tetap sama, manusia tetap jahat, dan potensinya untuk merusak dunia lagi tetap ada. Justru Allah yang "menyesuaikan diri"! Dia memutuskan tidak akan menulahi dunia lagi kendati segala ketidaksempurnaannya itu (ay. 21). Dalam segala perubahan plus dan minus yang silih berganti, kehidupan di dunia ini tetap berlangsung dalam limpahan kasih dan kesetiaan-Nya (ay. 22). Akankah dunia yang dihajar virus Covid-19 ini kembali kepada kenormalan? Banyak pendapat meragukannya. Bukankah dampaknya jelas membuat hidup banyak orang tidak pernah sama lagi? Lebih mungkin pandemi ini akan menjadi endemi. Artinya, kita memang harus hidup dengannya. Alih-alih bermimpi kembali normal, kita harus merangkul kenyataan dengan perilaku yang berbeda. Perilaku yang lebih berdisiplin, lebih sadar dan peduli lingkungan, lebih beragama dengan murni dan berlandaskan akal sehat, seraya tetap percaya akan rahmat dan kebaikan Allah setiap hari. --PAD/www.renunganharian.net RANGKULLAH DUNIA YANG TAK SEMPURNA DENGAN KEYAKINAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |