Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/07/17 |
|
Minggu, 17 Juli 2022 Bacaan : 1 SAMUEL 1:1-20 Setahun : Mazmur 132-138 Nas : Dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. (1 Samuel 1:10)
|
|
Pedih hati Hana sebab ia mandul. Pedih hati bertambah sebab Penina, madunya itu selalu menyakitinya. Setiap tahun Hana bersama keluarganya pergi ke Silo untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Suatu hari sesudah selesai semua urusan, Hana berdiri di Bait Suci. Di situ ia berdoa meminta seorang anak kepada Tuhan. Dua sikap terpuji kita dapati dari Hana. Pertama, walau mandul, Hana tidak kecewa kepada Tuhan. Tetap ia turut pergi ke Silo untuk mempersembahkan korban kepada Tuhan. Kedua, Hana tidak membalas perlakuan buruk sesamanya. Walau kerap disakiti Hana tidak menyerang Penina atau mengadukannya kepada suaminya. Hana tahu cara menangani pedih di dalam hati. Saat pedih begitu terasa, Hana mencari Tuhan. Dicurahkannya isi hatinya kepada Tuhan. Sambil memohon belas kasihan, ia menaikkan permohonan kepada Tuhan. Tepatlah cara yang Hana lakukan! Sebab setiap orang yang mencari Tuhan takkan mendapati upayanya sia-sia. Dikatakan setahun kemudian, Hana mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Samuel (ay. 20). Bahkan "si mandul" Tuhan beri karunia istimewa. Sesudah Samuel, Hana melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi (lih. 1Sam. 2:21). Pedih hati mungkin kita rasakan saat ini. Ada persoalan berat melanda kehidupan kita. Ada orang tidak simpati, tapi justru melontarkan sindiran yang menyakiti hati. Meneladani Hana, jangan kita kecewa kepada Tuhan. Jangan simpan kemarahan kepada sesama, apalagi dendam. Di tengah kepedihan hati, mari kita mencari Tuhan. Curahkan isi hati dan ungkapkan permohonan kepada-Nya. Takkan kita mendapati upaya kita sia-sia. Sebab Tuhan mendengar dan Dia mau untuk menolong kita. --LIN/www.renunganharian.net SAAT PEDIH BEGITU TERASA DI DALAM HATI,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |