Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/07/08 |
|
Kamis, 8 Juli 2021 Bacaan : 1 KORINTUS 13 Setahun : Mazmur 78-80 Nas : Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. (1 Korintus 13:11)
|
|
Ketika saya beranjak remaja, ibu mulai terbuka tentang banyak hal termasuk pergumulan di tempat kerja. Tak jarang saya menganggap ibu terlalu lemah. Ibu tidak pernah membalas ketika mendapat perlakuan buruk. Gemas rasanya melihat ibu selalu mengalah dan mudah memaafkan. Kini saya mengerti, bahkan melakukan hal yang sama ketika menghadapi persoalan serupa. Ketika kanak-kanak mungkin kita merasa pandangan kita sudah benar. Kita baru menyadari betapa sempit, kacau dan kaburnya pandangan kita setelah dewasa. Bertumbuh dewasa membuat akal budi semakin matang. Ini pula yang diharapkan terjadi pada orang percaya. Pencapaian dunia bukan lagi hal yang sangat berharga, melainkan tidak ada apa-apanya ketika fokus hidup mengarah pada perkara surgawi. Kedewasaan iman menyadarkan bahwa anugerah sejati, yakni iman, pengharapan dan kasih jauh lebih unggul dari karunia rohani apa pun. Sebagai yang utama, kasih menjadi tujuan. Sementara iman dan pengharapan menjadi sarananya. Kasih adalah perhentian dalam Allah yang penuh damai. Kasih berlangsung terus, bahkan ketika iman dan pengharapan sudah tidak diperlukan. Ketika iman di surga melebur dalam penglihatan dan pengharapan menjadi kenyataan, kita tidak perlu percaya dan berharap lagi. Namun kasih akan tetap ada di dalam kesempurnaan Allah sendiri. Bukankah Allah adalah kasih? Maka pribadi yang menghidupi kasih adalah anak-anak Allah yang mengenakan gambar-Nya yang sebenar-benarnya. --EBL/www.renunganharian.net KASIH ADALAH HAKIKAT KEKAL ALLAH
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |