Memilih untuk Hidup

Hidup memang selalu diperhadapkan dengan pilihan, bahkan mulai dari bangun tidur di pagi hari. Mau terus tidur atau bangun berangkat kerja. Mau makan sop atau soto. Setiap pilihan mengandung konsekuensi. Ada pilihan yang konsekuensinya berdampak kecil dan ada yang besar, bahkan kekekalan.

Kepada bangsa Israel, Yosua menegaskan bahwa sebelum melanjutkan kehidupan di tanah perjanjian yang sudah diberikan, mereka harus menetapkan pilihan. Pilihan tentang kepada siapa mereka akan beribadah, berbakti, setia dan taat. Sesungguhnya, mereka punya banyak pilihan. Bangsa itu dapat memilih untuk beribadah kepada allah nenek moyang mereka saat berada di seberang sungai Efrat, atau kepada allah-allah bangsa-bangsa di sekitar mereka, atau kepada Tuhan Allah yang telah membebaskan dan menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir, serta yang menyertai mereka dalam perjalanan panjang selama kurang lebih 40 tahun. Bangsa itu bebas memilih, tetapi Yosua tegas memberikan contoh bahwa ia dan seisi keluarga akan memilih untuk hanya beribadah kepada Tuhan Allah saja. Alkitab mencatat bangsa itu memilih seperti Yosua memilih. Mereka memilih Tuhan Allah dan berjanji hanya beribadah kepada-Nya dengan setia.

Kita pun dihadapkan pada pilihan iman yang berdampak kekal. Apakah kita mau memilih untuk percaya dan beriman kepada Allah Bapa dalam Yesus Kristus, atau tidak. Pilihan untuk beriman kepada Allah dalam Kristus akan membawa kita kepada kehidupan sejati dan kekal. Konsekuensi pilihan itu adalah kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya secara paripurna. --AAS/www.renunganharian.net

PILIHLAH UNTUK SELALU PERCAYA DAN SETIA KEPADA TUHAN ALLAH SAJA
MAKA HIDUPMU AKAN TERUS TERPELIHARA.

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA