Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/06/03 |
|
Rabu, 3 Juni 2020 Bacaan : Yohanes 8:1-11 Setahun : Ezra 6-7 Nas : Jawabnya, "Tidak ada, Tuan." Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang, jangan berbuat dosa lagi." (Yohanes 8:11)
|
|
John, seorang teman lama, bercerita bahwa hidupnya kini dalam kesusahan. Semua hasil kerjanya ludes usai dirinya menganggur pasca didiagnosa terkena penyakit yang serius. Dalam kondisi begitu, John mengaku bahwa ia sudah lama tidak bergereja. Ia juga merasa dirinya telah berbuat dosa yang luar biasa, sehingga Tuhan marah dan menghukumnya. Saya pun mencoba menasihati dengan berkata: "Tuhan tetap mau menerima kita, bahkan dalam kondisi yang terburuk sekalipun. Ayo, kembali kepada Tuhan dan beribadah lagi." Dalam kondisi terpuruk, seseorang biasanya tak membutuhkan penghakiman atau tudingan. Ia hanya perlu didengar seraya berharap mendapat kata-kata penguat, sehingga iman dan pengharapannya kembali bangkit. Begitu pula yang dialami oleh wanita yang kedapatan berzina. Ia tahu perbuatannya salah, bahkan ia menyadari konsekuensi dan hukuman atas kesalahannya. Namun, Yesus menjawab kebutuhan sesungguhnya dari wanita itu akan pengampunan. Jiwanya tentu merasakan kelegaan luar biasa saat mendengar bahwa Yesus tidak menghukumnya. Penerimaan yang membuat nasihat berikutnya menjadi lebih mudah diterima-Yesus menyuruh perempuan itu tidak lagi berbuat dosa. Bagaimana dengan kecenderungan kita dalam merespons kesalahan orang lain? Apakah kita dengan mudahnya menuding dan menghakimi, atau dapat melihat kesempatan untuk menyatakan kasih Tuhan kepada mereka yang bersalah? Semuanya berpulang kepada kita. Yesus telah meneladankan, kini kitalah yang diharapkan dapat mengikuti jejak-Nya. --GHJ/www.renunganharian.net KETIKA PENGHAKIMAN LEBIH DAHULU MAJU, MAKA KASIH DAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |