Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/05/14 |
|
![]() |
|
Rabu, 14 Mei 2025 Bacaan : 1 PETRUS 2:18-25 Setahun : 2 Tawarikh 13-17 Nas : Sebab, adalah anugerah jika seseorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan secara tidak adil. (1 Petrus 2:19)
|
|
Untuk tiap hal yang bernilai selalu ada harga yang harus dibayar, yakni hal yang harus dilakukan, diberikan, atau dikorbankan demi hal bernilai itu. Karena ingin tesisnya segera selesai, misalnya, seorang teman melupakan kegemarannya bergadang di angkringan. Itu harga yang harus ia bayar demi tesisnya. Teman tadi membayar harga yang harus dia bayar untuk kepentingannya sendiri. Namun, Rasul Petrus berbicara tentang harga yang dibayar oleh seseorang bukan untuk kepentingannya sendiri, melainkan untuk kepentingan sesama, dan harga itu dia bayar bukan karena tuntutan pihak lain, melainkan karena dia-oleh kesadarannya akan kehendak Allah-mewajibkan diri sendiri membayar harga yang harus dibayar demi kebaikan sesama. Bukankah hidup memang membutuhkan sikap serta tindakan mulia seperti itu. Coba lihat ini: Hanya jika ada orang yang rela bergelut dengan sampah, masyarakat bebas dari gangguan sampah. Hanya jika ada yang mau bergelut dengan penyakit, masyarakat dijauhkan dari penyakit. Hanya jika ada yang rela memikul beban sesama, orang lain bisa memperoleh keringanan. Hanya jika ada yang ikhlas melupakan kepentingan sendiri, kepentingan sesama berpeluang teperhatikan dan dipenuhi. Dan, banyak lagi. Beratkah itu? Tentu saja, itu berat. Namun, di situlah tampak keajaiban kasih karunia: Harga yang berat itu oleh orang bersangkutan dibayar dengan penuh sukacita karena hati dan jiwanya yang melihat kehendak Allah dipenuhi kerinduan untuk mewujudkannya. Punyakah kita keikhlasan sedalam itu? --EE/www.renunganharian.net HANYA JIKA ADA YANG IKHLAS MELUPAKAN KEPENTINGAN SENDIRI
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |